TUGAS
RESUME BUKU
MATA
KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (SBM)
DOSEN
PENGAMPU : CHUSNA MAULIDA, M. Pd.I
KELAS
: D
DISUSUN
OLEH : DANI ROBBINA ( 2021112137 )
A. Mengenal Metode dan Model Pembelajaran
1.
Strategi Dasar
Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah
seragkaian dan keseluruha tindakan strategis guru dalam merealisasikan
perwujudan kegiatan pebelajaran aktual yang efektif dan efesien, untuk
pencapaian tujuan pembeajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan
cara-cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Menurut martiningsih (2007), metodologi mengajar adalah ilmu yang
mempelajari cara-car untuk melakukan aktifitas yang ersistem dari sebuah
lingkungan, yang terdiri dari pendidik dan peserta didik, untuk saling
berinterraksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga proses belajar berjalan
dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai.
Menurut R. Wallace (1992: 13) pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi
dua, yaitu, pendekatan konservatif dan pendekatan liberal. Pendekatan
konservatif memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan, sebagaimana
umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Sedangkan pendekatan liberal
adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan luas kepada siswa
untuk mengembangkan stratei dan kemampuan belajarnya sendiri.
Memahami dan mempraktikan metode mengajar adalah suatu keniscayaan, karena
dari sini guru akan tahu metode mana yang bisa membuat pembelajaran menjadi aktif,
kreatif, efektif dan menyenangkan.
2.
Macam-macam Metode
Pembelajaran
a)
Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang
sejak dahulu metode ini telah di pergunakan sebagai alat omunikasi lisan
antaraguru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Ø kelebihan
·
guru mudah
menguasai kelas
·
guru mudah meneragan bahan peajaran dalam jumlah
banyak
·
mudah
dilaksanakan
Ø Kekurangan
·
kegiatan
belajar menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
·
bila terlalu
lama akan membosankan
·
menyebabkan
anak didik pasif
b)
Metode Proyek
adalah suatu cara engajar yang
memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan
sehari-hari sebagai pelajarannya, sehingga anak didik tertarik untu belajar.
Ø Kelebihan
·
dapat merombak
merombak pola pikir anak didik, dari yang sempir menjadi lebih luas dan
menyeluruh, saat memandang dan memecahkan maslah yang dihadapi dalam kehidupan.
·
anak didik
dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dengan
terpadu, yag diharapkan praktis da berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Ø Kekurangan
·
kurikulium yang
berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal
maupun horizontal belum menunjang pelaksanaan metode ini.
·
harus dapat
memilih topik unit yang tepat sesuai keutuhan anak didik, cukup fasilitas dan
memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
c)
Metode Eksperimen
Metode pemberian kepada anak didik,
baik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau
percobaan.
Ø Kelebihan
·
dapat
membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
·
anak didik
dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi)
tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuan.
Ø Kekurangan
·
tidak cukupnya
alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesampatan mengadakan
eksperimen.
·
jika eksperimen
memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk elanjutkan
pelajaran.
d)
Metode Pemberian
Tugas
dan Resitasi
Pemberian tugas disini mempunyai
arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan
tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan,
atau disuruh mengamati orang/ masyarakatnya setelah membaca buku itu.
e)
Metode Diskusi
Diskusi merupakan alternative
jawaban untuk memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan
yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
f)
Metode Latihan
Metode ini disebut juga metode traning,
yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
g)
Metode Picture
and Picture
Langkah-langkah dari metode ini :
1.
Guru menunjukan
/ memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi.
2.
Guru menanyakan
alasan / dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut.
3.
Dari alasan /
urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep/ materi, sesuai dengan
kompetensi yang ingin dicapai.
4.
Siswa diajak
untuk menyimpulkan/ rangkuman materi yang baru saja diterima.
h)
Metode Numbered
Head Together / Kepala Bernomor
i)
Metode Cooperative
Script
j)
Metode Kepala Bernomor
Struktur ( Modifikasi dari Numbered Head Together )
k)
Metode Jigsaw
/ Model Tim Ahli
l)
Metode Artikulasi
m)
Metode Mind Mapping
n)
Metode Make
a Match
o)
Metode Think
Pair and Share
p)
Metode Bertukar
Pasangan
q)
Metode Snowball
Throwing
r)
Metode Tebak Kata
s)
Metode Keliling
Kelompok
t)
Metode Course
Review Horay
3.
Macam-macam Model
Pembelajaran
a.
CTL (Contextual
Teaching and Learning)
Adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa
dalam memahami makna yang ada pada bahan ajar, dengan menghubungkan pelajaran
dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan konteks kehidupan pribadi, sosial,
dan kultural.
b.
Pendekatan Ketrampilan
Proses
Pembelajaran menggunakan ketrampilan proses merupakan proses
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menemukan
fakta-fakta dan membangun konsep-konsep serta teori-teori, dengan ketrampilan
proses dan sikap ilmiah yang dimiliki siswa itu sendiri.
c.
PAKEM
Adalah pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan
yang disingkat dengan PAKEM ( joyfull learning ). Ciri-ciri model
pembelajaran ini adalah :
Ø Multi metode dan multi media
Ø Praktik dan bekerja dalam satu tim
Ø Memanfaatkan lingkungan sekitar
Ø Dilakukan didalam dan diluar kelas
Ø Multi aspek (logika, praktik, dan etika)
B.
Memahami Hakikat
PAKEM
1.
Pengertian
PAKEM
Pakem adalah sebuah pendekatan yang
memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan
ketrampilan, sikap, dan pemahamannya dengan penkanan belajar sambil bekarja. Sementara,
menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan
lingkungan, supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
Aktif, dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang
beragam, sehingga memnuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Efektif berart proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa.
Menyenangkan maksudnya adalah membuat suasana belajar mengajar yang menyenangkan
sehingga siswa memustkan perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah
anak pada pelajaran menjadi (time on task) tinggi.
Dalam Pakem, guru menggunakan
berbagai sumber belajar. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam kurikulum, guru perlu melakukan serangkaian kegiatan
pembelajaran, mulai dari perncanaan, menentukan strategi, pemilihan materi dan
metode sampai pada penilaian. Serangkaian kegiatan pembelajaran dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan tersebut, sering disebut dngan pendekatan
pembelajaran. Sedangkan pengertian pendekaran itu sendiri seperti dikatakan
oleh Ujang Sukandi (2003: 39), adalah cara umum dalam memandang permasalahan
atau objek kajian. Bagaikan menggunakan pakai kacamata merah, semua akan tampak
kemerah-merahan.
Active
learning menurut pendapat beberapa ahli
Ø Silberman M (1996)
Belajar aktif adalah mempelajari dengan cepat, menyenagkan, penuh
semangat, dan terlibat secara pribadi untuk mempelajari sesuatu dengan baik.
Ø Glasgow (1996)
Siswa aktif adalah siswa yang bekerja keras untuk mengambil
tanggung jawab lebih besar dalam proses belajarnya sendiri.
Ø Modell dan Michael (1993)
Belajar aktif adalah lingkungan belajar, dimana para siswa secara
individu didukung untuk terlibat dalam proses membangun model mentalnya sendiri
dari informasi yang telah mereka peroleh.
Ø Drs. T. Taslimuharom, MP (2008)
Menurutnya aktif learning jika mengandung komiten, tanggung
jawab, dan motivasi.
2.
Keunggulan yang
Menjadi Pijakan PAKEM
Active learning mempunyai
spesifikasi dan keunggulan yang besar. Keunggulan ini kemudian dijadikan
sebagai pijakan PAKEM.
a.
Apa pendekatan
belajar aktif ?
Pendekatan belajar aktif adalah cara pandang yang menganggap bahwa
belajar merupakan kegiatan membangun makna atau pengertian terhadap pengalaman
dan informasi, yang dilakukan oleh si pembelajar, bukan oleh si pengajar.
b.
Mengapa belajar
aktif ?
Hakikat belajar adalah prose menemukan dan membangun makna atau pengertian
oleh si pembelajar, terhadap informasi dan pengalaman, yang disaring melalui
persepsi, pikiran, dan perasaan si pembelajar.
c.
Bagaimana
suasana belajar aktif ?
Suasana belajar mengajar yang dimaksudkan disini adalah suasana
yang dapat membuat siswa melakukan, interksi, komunikasi, dan refleksi.
d.
Bagaimana sikap
guru yang menerapkan belajar aktif ?
Sesuai dengan pengertian mengajar diatas, yaitu menciptakan
suasanam yang mengmbangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar siswa, maka
guru harus selalu mengembangkan sikap dan perilaku sebagai berikut :
v Terbuka, mau mendengarkan pendapat siswa
v Mentolelir perbuatan siswa yang salah dan mendorong untuk memperbaiki
v Menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri siswa
v Memberi umpan balik terhadap hasil kerja siswa
v Tidak menertawakan pendapat atau hasil karya siswa, sekalipun
kurang berkualitas.
e.
Ruang kelas
bagaimana yang menunjang belajar aktif ?
v Berisi banyak sumber belajar, seperti buku dan benda yang nyata
v Berisi banyka alat bantu belajar, seperti batu, lidi, tanaman, dan
alat peraga sederhana.
v Berisi banyak hasil kerja siswa, seperti lukisan, laborat
percobaan, tugas individu tentang pemecahan masalah.
v Letak bangku dan meja diatur sedemikian rupa, sehingga siswa
leluasa untuk bergerak.
3.
Landasan Hukum
PAKEM
a.
UU Sisdiknas
No. 20 tahun 2003
v Pasal 4
Pendidikan dilaksanakan dengan member keteladanan, membangun
kemampuan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
v Pasal 40
Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis, dan dialogis.
b.
PP. No. 19
Tahun 2005, Pasal 19
Proses pembelajaran dalam satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk
berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatif,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
4.
Peran Guru dan Siswa
dalam PAKEM
Gambaran
tentang peran guru dan siswa:
a.
Pembelajaran
aktif
v Guru aktif
-
Memberi umpan
balik
-
Mempertanyakan
gagasan siswa
v Siswa aktif
-
Bekerja
terlibat dan berpartisipasi
-
Mengemukakan
dan memecahkan masalah
b.
Pembelajaran
kreatif
v Guru kreatif
-
Mengembangkan
kegiatan menarik dan beragam
-
Memanfaatkan
lingkungan
v Siswa kreatif
-
Membuat atau merancang
sesuatu
-
Menulis atau mengarang
c.
Pembelajaran
efektif
v Guru mencapai tujuan pembelajaran
v Siswa mencapai kompetensi yang diharapkan
v Pembelajaran menyenangkan
v Siswa senang karena:
-
Kegiatan
menarik, menantang, dan meningkatkan motifasi
-
Kemampuan
berfikir kritis dalam memecahkan masalah semakin meningkat.
v Guru senang karena mampu mengkondisikan anak agar mampu:
-
Berani mencoba
atau berbuat
-
Berani
memberikan gagasan atau pendapat
5.
Proses Pelaksanaan
PAKEM
a.
Memahami sifat
yang dimiliki anak
b.
Mengenal anak
secara perseorangan
c.
Memanfaatkan
perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d.
Mengembangkan
kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
e.
Mengembangkan ruang
kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f.
Memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber balajar
g.
Memberikan
umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h.
Membedakan
aktif fisik dan aktif mental
6.
Kriteria Penilaian
yang Sesuai dengan PAKEM
Penilaian yang sesuai dengan pembelajaran PAKEM adalah penilaian
otentik yang merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan anak dalam proses pembelajaran.
7.
Tujuan Penilaian
Pembelajaran Model PAKEM
a.
Menilai
kemampuan individualitas melalui tugas tertentu
b.
Menentukan
kebutuhan pembelajaran
c.
Membantu dan
mendorong siswa
d.
Membantu dan
mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik lagi
e.
Menentukan
strategi pembelajaran
f.
Akuntabilitas
lembaga
g.
Meningkatkan
kualitas pendidikan.
8.
Merancang dan Melaksanakan
Penilaian PAKEM
Untuk merancang dan melakukan penilaian pakem, harus berdasarkan
dua hal tersebut :
a.
Merancang penilaian
dialakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut
b.
Dalam pemebelajran
dengan pendekatan model PAKEM, penilain dirancang sebagaimana dengan penialaian
otentik
9.
Lingkungan Belajar
dalam PAKEM
a.
Pengertian
lingkungan belajar
Menurut Muhammad Saroni
(2006: 82-84), lingkunagn belajar adalah segala asesuatu yang berhubungan
dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan.
-
Lingkungan
fisik
-
Lingkungan sosial
b.
Mengatur
lingkungan belajar
-
Lingkuangan
sekeliling kelas
-
Pajangan karya
siswa
-
Pengelolaan
alat dan sumber belajar
-
Pengaturan
tempat duduk (pengelolaan siswa)
-
Sudut baca
-
Program sarapan
pagi
10.
Kelemahan PAKEM
Sebagaimana keterangan diatas, PAKEM menuntut seorang guru untuk
aktif dan kreatif dalam mengembangkan ilmu dan wawasannya, sehingga mampu
memberikan inspirasi dan motifasi siswa untuk belajar dan mengembangkan
kreatifitasnya. Apabila guru pasif, maka tujuan PAKEM tidak akan tercapai.
Kelamahan lainnya adalah program ini mengharuskan seorang guru
untuk berperan aktif, proaktif, dan kreatif dalam mencari dan merancang media
atau bahan ajar alternative yang mudah, murah dan sederhana, namun tetap
relevan dengan tema pembelajaran yang sedang dipelajari.
Tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini. Semua pasti ada
kelemahan dan kelebihannya. Dalam konteks pembelajaran ini, pendapat yang
mengatakan bahwa PAKEM menyebabkan guru pasif, karena siswa lebih aktif adalah
kurang benar, secara esensial guru akan menjadi sosok ideal yang mampu
memberikan inspirasi dan motifasi kepada siswa untuk berfikir kritis, dinamis,
kompetitif, dan produktif. Seorang guru mungkin tidak mampu mengemban tugas
besar ini kalau pasif, stagnan, dan statis.
C.
Tujuh Tips Efektif
Aplikasi PAKEM
1.
Memprioritaskan
Pelatihan Guru
Ujung tombak pakem adalah guru.
Ditangan gurulah efektif tidaknya PAKEM. Oleh sebab itu, langkah yang pertama
dan utama untuk menyukseskan program ini adalah mengadakan pelatihan guru secara
intensif dan ekstensif.
2.
Optimalisasi Microteaching
Microteaching menjadi terobosan progresif dalam pengajaran. Microteaching ini
bias dijadikan alternatifeksperimentasi PAKEM. Microteaching sering
dijadikan srana untuk mengtahui kemampuan mengajar seorang guru, sehingga
sangat bermanfaat untuk mematangkan kemampuan guru.
3.
Mencoba Teamteaching
Teamteaching adalah system mengajar yang diasuh oleh beberapa guru yang
mempunyai keahlian mendalam (tim). Misalnya pelajaran IPA diasuh oleh 2 guru,
yang satu menerangkan dan yang lainnya mengamati dalam kelas untuk melihat
respons siswa dan berusaha menggugah semangat belajar siswa.
4.
Menerapkan Moving
Class
Moving Class adalah sistem pembelajaran dimana siswa harus berpindah – pindah
kelas, sesuai pelajaran ynag diajarkannya. Misalnya, ketika pelajaran agama
siswa dipindah keruanng yang didesain khusus untuk peribadatan, sehingga
langsung bisa praktik.
5.
Berlatih Membuat
Ice Breaker
Salah satu ciri PAKEM adalah
menyenangkan. Belajar identik dengan mengerutkan dahi, sehingga anak-anak tidak
mau berlama-lama belajar. Salah satu solusinya adalah guru berlatih membuat ice
breaker (pemecah kebekuan) agar suasana menjadi cair, humoris dan tidak
tegang.
6.
Membuat Diktak Praktis
Masing-masing guru bidang studi,
seyogianya mempunyai buku diktat sendiri untuk materi yang diampu sebagai
indicator profesionalitas dan kompetensi keilmuannya.
Teladanilah KH. Muhammad Ahmad Sahal
Mahfudh, Kajen, Pati yang aktif menulis kitab yang menjadi materi pelajaran di
Perguruan Islam Mathali’ul Falah, Kajen. Beliau rajin menulis buku refrensi.
Dengan menulis diktat ini, guru semakin mempunyai keyakinan dan kepercayaan
diri dalam mengajar.
7.
Sedikit Bicara Banyak
Diamnya
Guru yang baik adalah guru yang
sedikit bbicara banyak diamnya. Sedangkan siswa yang baik adalah yang banyak
bicara, sedikit diamnya. Artinya, guru berusaha menahan diri untuk tidak banyak
bicara. Biarkan siswa-siswa mengekspresikan gagasan dan pemikirannya secara
leluasa.
Tujuh tips efektif
ini akan memudahkan guru dalam mengaplikasikan PAKEM. Namun, tetap harus
disertai semangat membara, kesungguhan dalam mengabdikan diri, dan terus
menerus memperbaiki kesalahan menuju tercapainya cita-cita besar ke depan.
Jangan sampai guru
gagap dalam perubahan akibat revolusi pengetahuan dan teknologi. Hal-hal yang
baru harus terus diserap dan dikembangkan. Dengan begitu, guru akan tampil
sebagai sosok yang dibanggakan siswa-siswanya dan menjadi sumber inspirasi
serta motifasi mereka dalam menggoreskan tinta emas prestasi di panggung dunia
ini.