A.
LATAR BELAKANG
Ilmu jiwa atau
psikologi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari, menyelidiki
atau membahas fungsi-fungsi kejiwaan dari orang yang sehat. Psikologi juga
berarti ilmu yang mempelajari aktifitas kehidupan dari orang yang normal.
Selain dari psikologi orang yang normal (sehat) adapula psikologi orang yang
tidak normal (abnormal) dan psikologi ini disebut psikologi dan psikiatri.
Psikologi abnormal
merupakan ilmu yang mempelajari kelainan-kelainan jiwa, tetapi belum sakit jiwa
atau gila, sedangkan psikiatri ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang
kelainan-kelainan dan penyakit jiwa manusia, termasuk orang gila. Setiap orang
perlu memiliki pengetahuan psikologi baik psikologi dirinya sendiri ataupun
psikologi orang lain, agar orang dapat bertindak terhadap diri sendiri atau
kepada orang lain dengan tidak mengganggu keadaan jiwa orang lain atau jiwanya
sendiri.
Pada dasarnya
kata-kata psikologis adalah hal-hal yang berhubungan dengan situasi kejiwaan
dengan memperhitungkan kejiwaan orang lain.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Gejala pengenalan ( Kognitif )
2.
Gejala perasaan ( Emosi )
3.
Gejala kemauan (kehendak)
4.
Gejala campuran ( Kombinasi )
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gejala pengenalan ( kognitif )
yang termasuk kegiatan psikis pengenalan/kognisi ini
adalah gejala-gejala jiwa seperti: pengamatan, tanggapan, ingatan, assosiasi,
fantasi, berpikir, dan intelligensi.
· Pengamatan ialah usaha manusia untuk mengenal dunia
riil, baik mengenal diri sendiri, maupun mengenal dunia sekitarnya melalui
panca inderanya, yaitu dengan: melihat, mendengar, membau, meraba, dan mengecap
· Tanggapan adalah bayangan atau kesan yang
tertinggal di dalam diri kita setelah kita melakukan pengamatan terhadap suatu
objek.
· Ingatan adalah saat kita menggambarkan pengalaman masa lalu dan
menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari
mengingat adalah bagaimana kita menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan
memanggil kembali informasi tersebut.
Ingatan dibagi menjadi dua kategori:
a.
Ingatan eksplisit
b.
Ingatan implisit
· Asosiasi adalah hubungan antara tanggapan yang satu
dengan tanggapan yang lain.
· Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah ada,
dan tanggapan yang baru tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang
ada.
Fantasi
dibedakan menjadi tiga
yaitu : Fantasi yang tidak disadari,
Fantasi yang disadari(fantasi mencipta), dan fantasi terpimpin(tuntunan).
·
Berfikir adalah merupakan proses dinamis yang dapat
dilukiskan dengan proses atau jalannya. Ada empat langkah proses berfikir,
antara lain :
a.
Pembentukan pengertian
b.
Pembentukan pendapat
c.
Penarikan kesimpulan
d.
Psikologi fikir
·
Kecerdasan/ intelegensi: kemampuan mengendalikan
aktivitas-aktivitas dengan ciri-ciri sukar, kompleks, abstrak, ekonomis
(tepat), bertujuan, bernilai sosial, dan menampakkan adanya keaslian, serta
kemampuan untuk mempertahankan kegiatan-kegiatan seperti itu dalam kondisi yang
memerlukan konsentrasi energi dan berlawanan dengan kekuatan-kekuatan
emosional.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kecerdasan,
yaitu : faktor bawaan (warisan): orang tua, faktor lingkungan: gizi yang dikonsumsi
dan rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional.
B.
Gejala Perasaan (
emosi )
Ada
beberapa definisi tentang perasaan diantaranya sebagai berikut :
Ø
Menurut Prof. Hukstra, perasaan adalah suatu fungsi jiwa
untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak
senang.
Ø
Perasaan merupakan gejala psikis yang bersifat
subjektif yang umumnya berhubungan
dengan gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang
dalam berbagai taraf.
Ø
Perasaan merupakan suatu keadaan kerohanian atau
peristiwa kejiwaan yang dialami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan
dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
Ø
Perasaan ialah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak
bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang, dan tidak
bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra.[1]
Jadi, dari beberapa pengertian-pengertian tentang
perasaan diatas, dapat disimpulkan bahwa perasaan itu merupakan suatu peristiwa
kejiawaan yang dialami seseorang dalam bentuk senang atau tidak senang yang
berhubungan dengan gejala mengenal dalam berbagai taraf dan bersifat subjetif.
C.
Sifat-sifat perasaan
Ada
beberapa sifat-sifat perasaan, diantaranya adalah :
1.
Senang dan tidak senang.
2.
Kuat dan lemah.
3.
Lama dan tidak lama.
4.
Relatif. dan
5.
Tidak berdiri sendiri sebagai pernyataan jiwa.
D.
Tingkat dan Kekuatan Perasaan
Ada
beberapa macam tingkat dan kekuatan perasaan, antara lain :
·
Perasaan yang menyertai peristiwa yang sedang dialami
(misalnya: pengamatan, berfikir) lebih kuat daripada perasaan yang timbul atas
suatu ingatan.
·
Perasaan yang tidak senang yang disebabkan oleh rasa pengecap
dan bau, lebih kuat dari pada perasaan yang disebabkan oleh pendengaran dan
penglihatan.
·
Kekuatan perasaan akan berkurang, kalau hal-hal yang
menimbulakn perasaan tersebut berlangsung terlalu lama dan berulang-ulang.
Didalam gejala perasaan memiliki dua golongan orang yang
menurut keadaan perasaannya yaitu golongan eukoloi dan golongan diskoloi.
Adapun gejala perasaan juga mempunyai bagian-bagiannya,
antara lain :
1.
Perasaan ketuhanan
Perasaan
ketuhanan merupakan perasaan yang timbul dalam mengetahui adanya Tuhan.
2.
Perasaan diri
Didalam
perasaan diri ini ada dua macam perasaan yaitu perasaan positif dan negatif.
Perasaan diri positif yaitu perasaan yang timbul bila ia dapat berbuat sama
atau lebih dari orang lain. Perasaan diri negatif yaitu perasaan yang timbul
kalau tidak dapat berbuat seperti atau mendekati orang lain.
3.
Perasaan simpati
Perasaan
simpati adalah perasaa yang timbul karena mengetahui orang lain mengalami rasa
senang atau tidak senang.
4.
Perasaan sosial
Perasaan
sosial adalah perasaan yang timbul karena melihat keadaan masyarakat.[2]
Pada gejala perasaan ada 2 macam cara untuk metode
penyelidikan yaitu metode pertama dengan cara metode reaksi, metode ini
berdasarkan kepada adanya hubungan erat jiwa dan raga, metode yang ke dua
dengan cara metode intropeksi, metode ini lebih sulit, tetapi dapat dijalankan.
Intensitas perasaan ialah kuat atau tidaknya perasaan
yang timbul karena sesuatu sebab. Dari penyelidikan-penyelidikan itu ternyata
bahwa :
·
perasaan yang mengiringi pengamatan, lebih kuat dari pada
perasaan yang mengiringi tanggapan atau kenangan.
·
Perasaaan yang menyertai pembau dan pengecap, lebih kuat
daripada perasaan yang menyertai penglihatan dan pendengaran.
·
Kekuatan perasaan dipengaruhi oleh keadaan jasmani dan
keadaan rohani.
·
Kalau sesuatu perasaan berlangsung lama, maka kekuatannya
makin berkurang.
·
Banyak mengulangi sesuatu, menyebabkan perasaan yang
menyertai makin berkurang juga.
Adapun kejiwaan dalam perasaan memiliki nilai-nilai bagi
manusia pada umumnya dan bagi para pendidik dan juga perasaan manusia memiliki
rasa suasana hati, nafsu, affekt, kepekaan berasa, cita rasa, seni, mode dan
kata hati.
C.
gejala kemauan ( kehendak )
Menurut buku
psikologi umum, kemauan adalah suatu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat
diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan
dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan itu sendiri adalah titik akhir dari
gerakan yang menuju pada suatu arah. Adapun kehendak merupakan suatu fungsi
jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.[3]
Dalam istilah
sehari-hari kemauan atau kehendak dapat diartikan sebagai hasrat. Pada kehendak
itu sendiri ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, dalam
fungsinya kehendak ini bertautan dengan pikiran dan perasaan. Ada berbagai
macam kehendak beberapa diantaranya yaitu :
1.
Dorongan
Dorongan merupakan sesuatu kekuatan dari dalam yang
mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung diluar kesadaran kita. Adapun
dorongan ini dibedakan menjadi dua dorongan yaitu, dorongan nafsu dan dorongan
rohaniah. Kedua dorongan ini telah ada pada diri kita sejak lahir, akan tetapi
biasanya dorongan nafsu lah yang lebih kuat dari pada dorongan rohaniah.
Dorongan-dorongan tersebut harus dapat diawasi oleh jiwa kita masing-masing,
sebab kalau dorongan tersebut merajalela akan dapat mengancam kehidupan kita sendiri.
2.
Keinginan
Keinginan ialah
dorongan nafsu yang tertuju pada suatu benda tertentu atau yang konkrit.
3.
Hasrat
Suatu keinginan
tertentu yang dapat diulang-ulang.
4.
Kecenderungan
Hasrat yang aktif
yang menyuruh kita agar lekas bertidak.
5.
Hawa Nafsu
Hawa Nafsu ialah
hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa kita yang
begerak serta berkuasa dalm kesadaran.
D.
Gejala campuran ( kombinasi )
Gejala
ini mengapa dinamakan gejala campuran karena merupakan kombinasi dari gejala pengenalan,
perasaan, kemauan. Gejala campuran ini dibagi menjadi tiga macam, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1.
Perhatian
Perhatian
adalah reaksi umum yang menyebabkan
bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek.
Adapun jenis-jenis
perhatian, antara lain :
-
Menurut bentuknya
a.
Perhatian sengaja.
b.
Perhatian tidak disengaja.
c.
Perhatian habitual.
-
Menurut sifatnya
a.
Perhatian spontan dan perhatian paksaan.
b.
Perhatian konsentratif
c.
Perhatian sempit
d.
Perhatian sembarangan
2.
Kelelahan
Kelelahan
adalah isyarat bahwa energi tubuh kita menyusut dan menurun. Kelelahan terjadi
jika orang melakukan banyak kegiatan, baik fisik yang bersifat jasmani atau
rohani, sedangkan energi yang dipakai untuk melakukan kegiatan tersebut
terbatas.
3.
Sugesti
Sugesti
adalah pengaruh yang berlangsung terhadap kehidupan psikis dan segenap
perbuatan kita baik perasaan, pikiran maupun kemauan kita yang dapat
mengerakkan/menguatkan fikiran.
Beberapa
istilah tentang sugesti.
a.
Sugesti adalah orang mudah terkena sugesti.
b.
Sugestif adalah orang yang memiliki daya pengaruh
terhadap orang lain.
c.
Otosugesti adalah sugesti yang keluar dari diri sendiri.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Gejala kejiwaan
atau kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari
proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah
memperoleh pengetahuan dan manipulasi pengetahuan melalui aktifitas mengingat,
menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Adapun
gejala-gejala kognisi yaitu pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, sugesti,
berpikir, dan intuisi.
Gejala perasaan
(emosi) adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak
senang. Sifat-sifat perasaan diantaranya yaitu senang dan tidak senang, kuat
dan lemah, lama dan tidak lama, relatif dan tidak berdiri sendiri sebagai
pernyataan jiwa.
Gejala kemauan atau
kehendak adalah suatu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai
aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan
suatu tujuan. Untuk memudanhkan mempelajarinya dibagi atas: dorongan, keingin,
hasrat, kecenderungan, hawa nafsu, dan kemauan.
Gejala
campuran adalah kombinasi dari gejala pengenalan, perasaan, dan kemauan. Gejala
campuran dibagi menjadi 3 yaitu perhatian, kelelahan dan sugesti.
DAFTAR PUSTAKA
Mappiare, Andi. 1968. Psikologi. Surabaya : Usaha Nasional.
Sujanto, Agus. 1995. Psikologi Umum. Jakarta :
bumi Aksara.
Sabri, M. Alisuf. 2006. Pengantar Psikologi Umum &
Perkembangan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.
Kartono, Kartini. 1990. Psikolog Umum. Bandung : CV
Mandar Maju.
0 komentar
Posting Komentar