Diberdayakan oleh Blogger.

pencarian

Total Tayangan

Post Populer

Blogger templates

Blogroll

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Selasa, 16 Desember 2014

Resum Buku "7 Tips Aplikasi PAKEM"

TUGAS RESUME BUKU
MATA KULIAH : STRATEGI BELAJAR MENGAJAR (SBM)
DOSEN PENGAMPU : CHUSNA MAULIDA, M. Pd.I
KELAS : D
DISUSUN OLEH : DANI ROBBINA ( 2021112137 )

A.    Mengenal Metode dan Model Pembelajaran
1.      Strategi Dasar Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah seragkaian dan keseluruha tindakan strategis guru dalam merealisasikan perwujudan kegiatan pebelajaran aktual yang efektif dan efesien, untuk pencapaian tujuan pembeajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yang dipilih guru untuk menyampaikan materi pembelajaran.
Menurut martiningsih (2007), metodologi mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-car untuk melakukan aktifitas yang ersistem dari sebuah lingkungan, yang terdiri dari pendidik dan peserta didik, untuk saling berinterraksi dalam melakukan suatu kegiatan, sehingga proses belajar berjalan dengan baik dan tujuan pengajaran tercapai.
Menurut R. Wallace (1992: 13) pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi dua, yaitu, pendekatan konservatif dan pendekatan liberal. Pendekatan konservatif memandang bahwa proses pembelajaran yang dilakukan, sebagaimana umumnya guru mengajarkan materi kepada siswanya. Sedangkan pendekatan liberal adalah pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan luas kepada siswa untuk mengembangkan stratei dan kemampuan belajarnya sendiri.
Memahami dan mempraktikan metode mengajar adalah suatu keniscayaan, karena dari sini guru akan tahu metode mana yang bisa membuat pembelajaran menjadi aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

2.      Macam-macam Metode Pembelajaran
a)      Metode Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang sejak dahulu metode ini telah di pergunakan sebagai alat omunikasi lisan antaraguru dan anak didik dalam interaksi edukatif.
Ø  kelebihan
·         guru mudah menguasai kelas
·         guru  mudah meneragan bahan peajaran dalam jumlah banyak
·         mudah dilaksanakan
Ø  Kekurangan
·         kegiatan belajar menjadi verbalisme (pengertian kata-kata)
·         bila terlalu lama akan membosankan
·         menyebabkan anak didik pasif
b)      Metode Proyek
adalah suatu cara engajar yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk menggunakan unit-unit kehidupan sehari-hari sebagai pelajarannya, sehingga anak didik tertarik untu belajar.
Ø  Kelebihan
·         dapat merombak merombak pola pikir anak didik, dari yang sempir menjadi lebih luas dan menyeluruh, saat memandang dan memecahkan maslah yang dihadapi dalam kehidupan.
·         anak didik dibina dengan membiasakan menerapkan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan dengan terpadu, yag diharapkan praktis da berguna dalam kehidupan sehari-hari.
Ø  Kekurangan
·         kurikulium yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal belum menunjang pelaksanaan metode ini.
·         harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai keutuhan anak didik, cukup fasilitas dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan.
c)      Metode Eksperimen
Metode pemberian kepada anak didik, baik perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan.
Ø  Kelebihan
·         dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau buku.
·         anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi, suatu sikap yang dituntut dari seorang ilmuan.
Ø  Kekurangan
·         tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesampatan mengadakan eksperimen.
·         jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk elanjutkan pelajaran.
d)     Metode Pemberian Tugas dan Resitasi
Pemberian tugas disini mempunyai arti guru menyuruh anak didik misalnya membaca, tetapi dengan menambahkan tugas-tugas seperti mencari dan membaca buku-buku lain sebagai perbandingan, atau disuruh mengamati orang/ masyarakatnya setelah membaca buku itu.
e)      Metode Diskusi
Diskusi merupakan alternative jawaban untuk memecahkan berbagai problem kehidupan. Dengan catatan persoalan yang akan didiskusikan harus dikuasai secara mendalam.
f)       Metode Latihan
Metode ini disebut juga metode traning, yaitu suatu cara mengajar untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu.
g)      Metode Picture and Picture
Langkah-langkah dari metode ini :
1.      Guru menunjukan / memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi.
2.      Guru menanyakan alasan / dasar pemikiran dari urutan gambar tersebut.
3.      Dari alasan / urutan gambar tersebut, guru mulai menanamkan konsep/ materi, sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
4.      Siswa diajak untuk menyimpulkan/ rangkuman materi yang baru saja diterima.
h)      Metode Numbered Head Together / Kepala Bernomor
i)        Metode Cooperative Script
j)        Metode Kepala Bernomor Struktur ( Modifikasi dari Numbered Head Together )
k)      Metode Jigsaw / Model Tim Ahli
l)        Metode Artikulasi
m)    Metode Mind Mapping
n)      Metode Make a Match
o)      Metode Think Pair and Share
p)      Metode Bertukar Pasangan
q)      Metode Snowball Throwing
r)       Metode Tebak Kata
s)       Metode Keliling Kelompok
t)       Metode Course Review Horay

3.      Macam-macam Model Pembelajaran
a.       CTL (Contextual Teaching and Learning)
Adalah suatu proses pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa dalam memahami makna yang ada pada bahan ajar, dengan menghubungkan pelajaran dalam konteks kehidupan sehari-hari dengan konteks kehidupan pribadi, sosial, dan kultural.
b.      Pendekatan Ketrampilan Proses
Pembelajaran menggunakan ketrampilan proses merupakan proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa, sehingga siswa dapat menemukan fakta-fakta dan membangun konsep-konsep serta teori-teori, dengan ketrampilan proses dan sikap ilmiah yang dimiliki siswa itu sendiri.
c.       PAKEM
Adalah pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan yang disingkat dengan PAKEM ( joyfull learning ). Ciri-ciri model pembelajaran ini adalah :
Ø  Multi metode dan multi media
Ø  Praktik dan bekerja dalam satu tim
Ø  Memanfaatkan lingkungan sekitar
Ø  Dilakukan didalam dan diluar kelas
Ø  Multi aspek (logika, praktik, dan etika)

B.     Memahami Hakikat PAKEM
1.      Pengertian PAKEM
Pakem adalah sebuah pendekatan yang memungkinkan peserta didik mengerjakan kegiatan beragam untuk mengembangkan ketrampilan, sikap, dan pemahamannya dengan penkanan belajar sambil bekarja. Sementara, menggunakan berbagai sumber dan alat bantu belajar, termasuk pemanfaatan lingkungan, supaya pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan efektif.
Aktif, dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran, guru harus menciptakan suasana sedemikian rupa, sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam, sehingga memnuhi berbagai tingkat kemampuan siswa.
Efektif berart proses pembelajaran tersebut bermakna bagi siswa.
Menyenangkan maksudnya adalah membuat suasana belajar mengajar yang menyenangkan sehingga siswa memustkan perhatiannya secara penuh pada belajar dan waktu curah anak pada pelajaran menjadi (time on task) tinggi.
Dalam Pakem, guru menggunakan berbagai sumber belajar. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum, guru perlu melakukan serangkaian kegiatan pembelajaran, mulai dari perncanaan, menentukan strategi, pemilihan materi dan metode sampai pada penilaian. Serangkaian kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tersebut, sering disebut dngan pendekatan pembelajaran. Sedangkan pengertian pendekaran itu sendiri seperti dikatakan oleh Ujang Sukandi (2003: 39), adalah cara umum dalam memandang permasalahan atau objek kajian. Bagaikan menggunakan pakai kacamata merah, semua akan tampak kemerah-merahan.
Active learning menurut pendapat beberapa ahli
Ø  Silberman M (1996)
Belajar aktif adalah mempelajari dengan cepat, menyenagkan, penuh semangat, dan terlibat secara pribadi untuk mempelajari sesuatu dengan baik.
Ø  Glasgow (1996)
Siswa aktif adalah siswa yang bekerja keras untuk mengambil tanggung jawab lebih besar dalam proses belajarnya sendiri.
Ø  Modell dan Michael (1993)
Belajar aktif adalah lingkungan belajar, dimana para siswa secara individu didukung untuk terlibat dalam proses membangun model mentalnya sendiri dari informasi yang telah mereka peroleh.
Ø  Drs. T. Taslimuharom, MP (2008)
Menurutnya aktif learning jika mengandung komiten, tanggung jawab, dan motivasi.

2.      Keunggulan yang Menjadi Pijakan PAKEM
Active learning mempunyai spesifikasi dan keunggulan yang besar. Keunggulan ini kemudian dijadikan sebagai pijakan PAKEM.
a.       Apa pendekatan belajar aktif ?
Pendekatan belajar aktif adalah cara pandang yang menganggap bahwa belajar merupakan kegiatan membangun makna atau pengertian terhadap pengalaman dan informasi, yang dilakukan oleh si pembelajar, bukan oleh si pengajar.
b.      Mengapa belajar aktif ?
Hakikat belajar adalah prose menemukan dan membangun makna atau pengertian oleh si pembelajar, terhadap informasi dan pengalaman, yang disaring melalui persepsi, pikiran, dan perasaan si pembelajar.
c.       Bagaimana suasana belajar aktif ?
Suasana belajar mengajar yang dimaksudkan disini adalah suasana yang dapat membuat siswa melakukan, interksi, komunikasi, dan refleksi.
d.      Bagaimana sikap guru yang menerapkan belajar aktif ?
Sesuai dengan pengertian mengajar diatas, yaitu menciptakan suasanam yang mengmbangkan inisiatif dan tanggung jawab belajar siswa, maka guru harus selalu mengembangkan sikap dan perilaku sebagai berikut :
v  Terbuka, mau mendengarkan pendapat siswa
v  Mentolelir perbuatan siswa yang salah dan mendorong untuk memperbaiki
v  Menumbuhkan rasa percaya diri dalam diri siswa
v  Memberi umpan balik terhadap hasil kerja siswa
v  Tidak menertawakan pendapat atau hasil karya siswa, sekalipun kurang berkualitas.
e.       Ruang kelas bagaimana yang menunjang belajar aktif ?
v  Berisi banyak sumber belajar, seperti buku dan benda yang nyata
v  Berisi banyka alat bantu belajar, seperti batu, lidi, tanaman, dan alat peraga sederhana.
v  Berisi banyak hasil kerja siswa, seperti lukisan, laborat percobaan, tugas individu tentang pemecahan masalah.
v  Letak bangku dan meja diatur sedemikian rupa, sehingga siswa leluasa untuk bergerak.

3.      Landasan Hukum PAKEM
a.       UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003
v  Pasal 4
Pendidikan dilaksanakan dengan member keteladanan, membangun kemampuan, dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran.
v  Pasal 40
Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.
b.      PP. No. 19 Tahun 2005, Pasal 19
Proses pembelajaran dalam satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk berpatisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatif, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

4.      Peran Guru dan Siswa dalam PAKEM
Gambaran tentang peran guru dan siswa:
a.       Pembelajaran aktif
v  Guru aktif
-          Memberi umpan balik
-          Mempertanyakan gagasan siswa
v  Siswa aktif
-          Bekerja terlibat dan berpartisipasi
-          Mengemukakan dan memecahkan masalah
b.      Pembelajaran kreatif
v  Guru kreatif
-          Mengembangkan kegiatan menarik dan beragam
-          Memanfaatkan lingkungan
v  Siswa kreatif
-          Membuat atau merancang sesuatu
-          Menulis atau mengarang
c.       Pembelajaran efektif
v  Guru mencapai tujuan pembelajaran
v  Siswa mencapai kompetensi yang diharapkan
v  Pembelajaran menyenangkan
v  Siswa senang karena:
-          Kegiatan menarik, menantang, dan meningkatkan motifasi
-          Kemampuan berfikir kritis dalam memecahkan masalah semakin meningkat.
v  Guru senang karena mampu mengkondisikan anak agar mampu:
-          Berani mencoba atau berbuat
-          Berani memberikan gagasan atau pendapat

5.      Proses Pelaksanaan PAKEM
a.       Memahami sifat yang dimiliki anak
b.      Mengenal anak secara perseorangan
c.       Memanfaatkan perilaku anak dalam pengorganisasian belajar
d.      Mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif, dan kemampuan memecahkan masalah
e.       Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik
f.       Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber balajar
g.      Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
h.      Membedakan aktif fisik dan aktif mental

6.      Kriteria Penilaian yang Sesuai dengan PAKEM
Penilaian yang sesuai dengan pembelajaran PAKEM adalah penilaian otentik yang merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan anak dalam proses pembelajaran.


7.      Tujuan Penilaian Pembelajaran Model PAKEM
a.       Menilai kemampuan individualitas melalui tugas tertentu
b.      Menentukan kebutuhan pembelajaran
c.       Membantu dan mendorong siswa
d.      Membantu dan mendorong guru untuk mengajar yang lebih baik lagi
e.       Menentukan strategi pembelajaran
f.       Akuntabilitas lembaga
g.      Meningkatkan kualitas pendidikan.

8.      Merancang dan Melaksanakan Penilaian PAKEM
Untuk merancang dan melakukan penilaian pakem, harus berdasarkan dua hal tersebut :
a.       Merancang penilaian dialakukan bersamaan dengan merancang pembelajaran tersebut
b.      Dalam pemebelajran dengan pendekatan model PAKEM, penilain dirancang sebagaimana dengan penialaian otentik

9.      Lingkungan Belajar dalam PAKEM
a.       Pengertian lingkungan belajar
Menurut Muhammad  Saroni (2006: 82-84), lingkunagn belajar adalah segala asesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan.
-          Lingkungan fisik
-          Lingkungan sosial
b.      Mengatur lingkungan belajar
-          Lingkuangan sekeliling kelas
-          Pajangan karya siswa
-          Pengelolaan alat dan sumber belajar
-          Pengaturan tempat duduk (pengelolaan siswa)
-          Sudut baca
-          Program sarapan pagi
10.  Kelemahan PAKEM
Sebagaimana keterangan diatas, PAKEM menuntut seorang guru untuk aktif dan kreatif dalam mengembangkan ilmu dan wawasannya, sehingga mampu memberikan inspirasi dan motifasi siswa untuk belajar dan mengembangkan kreatifitasnya. Apabila guru pasif, maka tujuan PAKEM tidak akan tercapai.
Kelamahan lainnya adalah program ini mengharuskan seorang guru untuk berperan aktif, proaktif, dan kreatif dalam mencari dan merancang media atau bahan ajar alternative yang mudah, murah dan sederhana, namun tetap relevan dengan tema pembelajaran yang sedang dipelajari.
Tidak ada sesuatu yang sempurna didunia ini. Semua pasti ada kelemahan dan kelebihannya. Dalam konteks pembelajaran ini, pendapat yang mengatakan bahwa PAKEM menyebabkan guru pasif, karena siswa lebih aktif adalah kurang benar, secara esensial guru akan menjadi sosok ideal yang mampu memberikan inspirasi dan motifasi kepada siswa untuk berfikir kritis, dinamis, kompetitif, dan produktif. Seorang guru mungkin tidak mampu mengemban tugas besar ini kalau pasif, stagnan, dan statis.

C.     Tujuh Tips Efektif Aplikasi PAKEM
1.      Memprioritaskan Pelatihan Guru
Ujung tombak pakem adalah guru. Ditangan gurulah efektif tidaknya PAKEM. Oleh sebab itu, langkah yang pertama dan utama untuk menyukseskan program ini adalah mengadakan pelatihan guru secara intensif dan ekstensif.
2.      Optimalisasi Microteaching
Microteaching menjadi terobosan progresif dalam pengajaran. Microteaching ini bias dijadikan alternatifeksperimentasi PAKEM. Microteaching sering dijadikan srana untuk mengtahui kemampuan mengajar seorang guru, sehingga sangat bermanfaat untuk mematangkan kemampuan guru.
3.      Mencoba Teamteaching
Teamteaching adalah system mengajar yang diasuh oleh beberapa guru yang mempunyai keahlian mendalam (tim). Misalnya pelajaran IPA diasuh oleh 2 guru, yang satu menerangkan dan yang lainnya mengamati dalam kelas untuk melihat respons siswa dan berusaha menggugah semangat belajar siswa.
4.      Menerapkan Moving Class
Moving Class adalah sistem pembelajaran dimana siswa harus berpindah – pindah kelas, sesuai pelajaran ynag diajarkannya. Misalnya, ketika pelajaran agama siswa dipindah keruanng yang didesain khusus untuk peribadatan, sehingga langsung bisa praktik.
5.      Berlatih Membuat Ice Breaker
Salah satu ciri PAKEM adalah menyenangkan. Belajar identik dengan mengerutkan dahi, sehingga anak-anak tidak mau berlama-lama belajar. Salah satu solusinya adalah guru berlatih membuat ice breaker (pemecah kebekuan) agar suasana menjadi cair, humoris dan tidak tegang.
6.      Membuat Diktak Praktis
Masing-masing guru bidang studi, seyogianya mempunyai buku diktat sendiri untuk materi yang diampu sebagai indicator profesionalitas dan kompetensi keilmuannya.
Teladanilah KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh, Kajen, Pati yang aktif menulis kitab yang menjadi materi pelajaran di Perguruan Islam Mathali’ul Falah, Kajen. Beliau rajin menulis buku refrensi. Dengan menulis diktat ini, guru semakin mempunyai keyakinan dan kepercayaan diri dalam mengajar.
7.      Sedikit Bicara Banyak Diamnya
Guru yang baik adalah guru yang sedikit bbicara banyak diamnya. Sedangkan siswa yang baik adalah yang banyak bicara, sedikit diamnya. Artinya, guru berusaha menahan diri untuk tidak banyak bicara. Biarkan siswa-siswa mengekspresikan gagasan dan pemikirannya secara leluasa.

            Tujuh tips efektif ini akan memudahkan guru dalam mengaplikasikan PAKEM. Namun, tetap harus disertai semangat membara, kesungguhan dalam mengabdikan diri, dan terus menerus memperbaiki kesalahan menuju tercapainya cita-cita besar ke depan.

            Jangan sampai guru gagap dalam perubahan akibat revolusi pengetahuan dan teknologi. Hal-hal yang baru harus terus diserap dan dikembangkan. Dengan begitu, guru akan tampil sebagai sosok yang dibanggakan siswa-siswanya dan menjadi sumber inspirasi serta motifasi mereka dalam menggoreskan tinta emas prestasi di panggung dunia ini.