Diberdayakan oleh Blogger.

pencarian

Total Tayangan

Post Populer

Blogger templates

Blogroll

Featured 1

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 2

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 3

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 4

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Featured 5

Curabitur et lectus vitae purus tincidunt laoreet sit amet ac ipsum. Proin tincidunt mattis nisi a scelerisque. Aliquam placerat dapibus eros non ullamcorper. Integer interdum ullamcorper venenatis. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Minggu, 30 November 2014

Resensi Filsafat Islam Pendekatan Tematik

RESENSI
Disusun untuk memenuhi tugas :
Mata Kuliah : Filsafat Islam
Dosen Pengampu : Fairuzzabadi, M. Pdi
Kelas : A






Disusun oleh :
Dani Robbina              (2021112137)


JURUSAN TARBIYAH / PAI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2013




Judul Buku                  : Filsafat Islam Pendekatan Tematik
Pengarang                   : DR. Imam Khanafie Al-Jauharie, M.Ag.
Penerbit                       : Stain Pekalongan Press
Tahun Terbit                : 2010
Cetakan                       : ke-IV
Halaman                      : 184
Tebal buku                  : 0,9cm
Biodata Penulis           :
Terlahir di sebuah pedesaan yang jauh dari bingar-bingar dan kemewahan, kampung Seduri, Wonodadi, Blitar, pada 20 Nopember 1975. Masa kanak-kanaknya dilalui dalam suasana Islam tradisional, pagi di sekolah Ma’arif Ibtidaiyah, sore di Madrasah Ibtidaiyah dan malam ngaji bandongan dengan para kyai kampung. Setelah tamat dari Madrasah Tsanawiyah Negeri Kunir, ia sebenarnya sudah siap nyantri di Tambak Beras Jombang. Namun Proyek Depag “memaksanya” untuk mengikuti pendidikan di madrasah Aliyah Program Khusus di Surakarta.
Tahun 1993 mengambil jurusan Aqidah Filsafat di IAIN Walisongo Surakarta, dan tahun 1997 diperdalam di program magister di Semarang. Tahun 2000 mendapat kesempatan memantapkan bidang kajian, Pemikiran Islam di Program Doktoral UIN Jakarta. Pengalaman muhibah ilmiahnya diantaranya ke Saudi Arabia (1997), Malaysia (2009), Australia (2010), Mesir dan Thailand (2011).
Diantara Buku yang telah ditulisnya,Hermeneutika Islam (2001), Pokok-Pokok Ajaran Kebangsaan (2010) dan berbagai penelitan yang dilakukannya, diantaranya Tarekat Kebangsaan (2012), Spiritualitas Batik Jlampang(2011) Peran Tarekat dalam Pengembangan Emosi (2010), Corak Pemikiran Keislaman Dosen STAIN pekalongan (2006), Kesehatan Reproduksi dalam Islam (2005), Gender dalam Spiritualitas Islam (2004), Negara Syari’ah dan Negara Bangsa (2004), Dialog Islam dan Tasawuf (2003), Transformasi Wacana Gender Kyai Pekalongan (2002), Manajemen Zakat Infaq dan Shadaqah (2002), Fungsi Sosial Masjid di Kota Pekalongan (2001). Karya yulis lainnya tersebar dalam berbagai jurnal kampus dan tulisan populer untuk jama’ah pengajian yang diasuhnya di Griya Tirto Indah, Perum Gama Permai dan Perum Gama Asri Kota Pekalongan.

SINOPSIS
Filsafat islam merupakan peran yang dimainkan oleh kekuatan berfikir secara  mendalam, perenungan yang radikal yang kesemuanya bertumpu pada kekuatan akal dan rasio yang telah mendapatkan otonomi atau amanat dari Tuhan. Dengan demikian peran dan fungsi akal serta posisi akal dalam Islam, sama dengan keberadaan filsafat Islam, yang keduanya digunakan dan dimanfaatkan untuk memudahkan pengabdian manusia kepadaa Tuhannya. Oleh karena itu, posisi filsafat Islam sesungguhnya sentral dalam keberagaman Islam, sebab islam adalah wahyu dan akal, sehingga dalam pencapaian mengetahui Islam secara mendalam, diperlukan  keduanya dalam menyelasaikan persoalan umat Islam di dunia ini.
Selanjutnya perkembangan filsafat Islam dari sebelum Islam sampai sesudah Islam mempunyai beberapa fase. Fase yang pertama yaitu Fase Sebelum Islam, dimana Filsafat Islam pada saat itu belum lahir, yang ada hanya pikiran Mesir Kuno, pikiran Sumeria, pikiran Babilonia, pikiran Cina, pikiran Yunani dan lain sebagainya. Semuanya itu boleh jadi memberikan sumbangan pada pembentukan Filsafat Islam, Akan tetapi yang Nampak sekali hubungannya, bahkan menjadi sumber bagi filsafat Islam sebelum Islam ialah Filsafat Yunani.
Fase yang kedua yaitu fase sesudah Islam. Filsafat Islam setelah datangnya agama Islam yang dibawa Nabi Muhammad Saw., sebenarnya belum terlalu Nampak adanya, namun setelah wafatnya nabi, muncul persoalan-persoalan yang sangat kompleks, situasi ini memunculkan pemikiran-pemikiran yang baru yang bersumber dari akal. Sehingga bangsa arab maupun lainnya mulai mempelajari buku-buku tentang filsafat yang diambil dari filsafat yunani.
Setelah berkembangnya filsafat Islam, muncul pemikiran-pemikiran tentang ajaran agama islam, yang pertama muncul adalah makna Filsafat ke-Tuhanan. Pada dasarnya. Para filosof Islam dalam memahami filsafat ke-Tuhanan, sebenarnya tidak mereka-reka Tuhan, mereka hanya berusaha untuk mencari hakekat berke-Tuhanan, dengan maksud lebih meningkatkan keimanan dan ketaqwaannya.
Didalam meningkatkan keimanannya, para filosof juga mempelajari tentang makna kenabian. menurut mereka, Nabi adalah seorang insan yang berkat pengaruh akal aktif (akal fa’al) terhadap daya indrawi dan khayal telah memperoleh hakikat-hakikat yang juga diperoleh oleh para filosof, melalui pendayagunaan akal teoritisnya secara optimal-maksimal sampai pada kemampuan akal mustafadnya yang mampu berkomunikasi dengan akal aktif, dan perbedaannya terletak pada cara menerima hakikat tersebut. Pada filosof, hakikat itu diterima dari daya indrawi ke daya khayal, lalu daya berfikir yang dapat berhubungandengan akal aktif. Sedangkan pada Nabi dimulai dari akal aktif turun langsung kepadanya. Jadi sumber dari keduanya itu adalah satu, yaitu akal aktif (akal fa’al).
Dalam pandangan filsafat Isalam, kebenaran dan ilmu tidak berada di bawah kekuasaan hawa nafsu, karena akan melahirkan kerusakan. Etika ilmu adalah kepihakan kepada kebenaran, pembebasan manusia dan kemandirian yang tidak terkooptasi oleh sistem yang menindas. Dan manusia pada hakikatnya merupakan ‘abd, sehingga manusia harus mewujudkan karya kesalehan di muka bumi dan mengabdikan kemampuan kreatifitasnya untuk menjabarkan hukum-hukum Allah baik hukum alam, hukum akal sehat maupun hukum moralitas keagamaan. Oleh karena itu. Manusia sebagai hamba yang lemah harus taat dan tunduk kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta ini.
Selanjutnya dalam filsafat Islam itu juga dipelajari tentang metafisika Islam. Metafisika Islam ini dijadikan landasan pendidikan, agar ilmu-ilmu tidak bersifat sekuler, namun setiap ilmu pengetahuan yang berkembang didasari pada paham ketuhanan, sehingga ilmu pengetahuan tidak berorientasi pada hal-hal yang bersifat materi saja tetapi juga immateri, sehingga nantinya hasil pendidikan tidak bersifat sekuler, namun memadukan keduanya. Dan dengan mempelajari metafisika kita dapat mengetahui hakekat yang ada pada nafs Tuhan, tentang keghaiban para malaikat, jin dan penalaran yang kita capai pada puncak pengetahuan alam ghaib.
Selain metafisika, filsafat Islam juga memandang tentang estetika dalam Islam. Pada hakikatnya, estetika ( keindahan ) seperti yang nampak pada alam seisinya, sesungguhnya merupakan penjelmaan dari  cahaya keindahan Illahi, alam diciptakan oleh Allah ysng merupakan keindahan yang abadi. Jadi Allah lah yang menciptakan keindahan, sehingga sumber dari keindahan tidak lain adalah Allah. Dan dengan itu manusia akan terarah untuk mencapai kebahagiaan yang sejati, yang diperoleh melalui pengenalan sesuatu yang indah.
Yang terakhir dalam filsafat Islam adalah eskatologi dalam Islam. Yaitu suatu paham yang bercorak kefilsafatan ynag berusaha menjangkau kehidupan jangka panjang dengan cara hidup meninggalkan kepentingan-kepentingan duniawi, dan menekankan dorongan-doronagan darah dan mengutamakan kepentingan-kepentingan akhirat dan mengikuti secara total bimbingan spiritualitas. Dalam konsep filsafat Islam, eskatologi sesungguhnya menjadi upaya pemikiran transcendental untuk menyingkap kehidupan sesudah mati, dan lebih mengetahui hakikat kehidupan sehingga perilakunya bisa berjalan kearah yang benar.
KELEBIHAN
Dalam buku filsafat Islam ini, kelebihannya adalah dengan pendekatan tematik, yaitu semua pandangan para filosof  tentang Islam dijelaskan dalam buku ini. Seperti tentang filsafat ketuhanan, filsafat kenabian, filsafat etika, dan lain sebagainya. Dalam penulisannya juga sangat menarik. Yaitu dalam penjelasan bab-babnya ada yang diberi kesimpulan, bahkan daftar pustakanya pun ditulis langsung di akhir babnya. Jadi pembaca bisa mengetahui refresensi dari penulisan buku ini.
KEKURANGAN
Kekurangan dari buku filsafat Islam ini. Adalah pada penulisan kata yang masih ada  kesalahannya, tidak ada footnote, serta dalam pembahasan tema dalam filsafat Islamnya, penulis tidak banyak memasukan filosof yang membahas dalam tema tersebut, seperti tema filsafat etika, di buku itu hanya dijelaskan pandangan etika dari Ibnu miskawaihnya saja, filosof seperti Al-Ghozali tidak dicantumkan. Sehingga dari pembaca kurang wawasan dalam memahami tema-tema dalam buku filsafat Islam tersebut.
KESIMPULAN

            Dalam buku filsafat Islam ini. Menurut saya cukup bagus. Karena didalam pembahasanya diuraikan tema-tema yang ada dalam pandangan para tokoh filsafat Islam. Sehingga para mara pembaca tidak jauh pemahamanya dalam mepelajarinya. Dan tak salah jika buku filsafat Islam ini diberi judul “Filsafat Islam Pendekatan Tematik”  karena sesuai dengan isi bukunya. Pada isi babnya juga di beri kesimpulan dan daftar isinya juga, Agar pembaca mudah merujuk buku-buku yang berkaitan dengan buku ini. Akhirnya buku ini pantaslah dibaca oleh para pelajar, mahasiswa, pengajar, maupun orang biasa. Karana dengan membaca buku ini kita bisa lebih mengetahui Ajaran Islam secara lebih mendalam sehingga akan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.  

Selasa, 25 November 2014

MAKALAH FILSAFAT PENDIDIKAN "PERSPEKTIF FILSAFAT PENDIDIKAN TERHADAP SISTEM PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pendidikan adalah proses penyesuian diri secara timbal balik antara manusia dengan alam, dengan sesama manusia atau juga pengembangan dan penyempurnaan secara teratur dari semua potensi moral, intelektual, dan jasmaniah manusia oleh dan untuk kepentingan pribadi dirinya dan masyarakat yang ditujukan untuk kepentingan tersebut dalam hubungannya dengan Allah Yang Maha Pencipta sebagai tujuan akhir. Ahmad D. Marimba mengatakan bahwa, “Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh si pendidik terhadap si terdidik dalam hal perkembangan jasmani dan rohani menuju terbentuknya kepribadian yang utama.