Diberdayakan oleh Blogger.

pencarian

Total Tayangan

Post Populer

Blogger templates

Blogroll

Minggu, 12 April 2015

PEMBAGIAN GEJALA-GEJALA KEJIWAAN

A.      LATAR BELAKANG
Ilmu jiwa atau psikologi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari, menyelidiki atau membahas fungsi-fungsi kejiwaan dari orang yang sehat. Psikologi juga berarti ilmu yang mempelajari aktifitas kehidupan dari orang yang normal. Selain dari psikologi orang yang normal (sehat) adapula psikologi orang yang tidak normal (abnormal) dan psikologi ini disebut psikologi dan psikiatri.
Psikologi abnormal merupakan ilmu yang mempelajari kelainan-kelainan jiwa, tetapi belum sakit jiwa atau gila, sedangkan psikiatri ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang kelainan-kelainan dan penyakit jiwa manusia, termasuk orang gila. Setiap orang perlu memiliki pengetahuan psikologi baik psikologi dirinya sendiri ataupun psikologi orang lain, agar orang dapat bertindak terhadap diri sendiri atau kepada orang lain dengan tidak mengganggu keadaan jiwa orang lain atau jiwanya sendiri.
Pada dasarnya kata-kata psikologis adalah hal-hal yang berhubungan dengan situasi kejiwaan dengan memperhitungkan kejiwaan orang lain.

B.       RUMUSAN MASALAH
1.    Gejala pengenalan ( Kognitif )
2.    Gejala perasaan ( Emosi )
3.    Gejala kemauan (kehendak)
4.    Gejala campuran ( Kombinasi )






BAB II
PEMBAHASAN

A.      Gejala pengenalan ( kognitif )
yang termasuk kegiatan psikis pengenalan/kognisi ini adalah gejala-gejala jiwa seperti: pengamatan, tanggapan, ingatan, assosiasi, fantasi, berpikir, dan intelligensi.
·       Pengamatan ialah usaha manusia untuk mengenal dunia riil, baik mengenal diri sendiri, maupun mengenal dunia sekitarnya melalui panca inderanya, yaitu dengan: melihat, mendengar, membau, meraba, dan mengecap
·       Tanggapan adalah bayangan atau kesan yang tertinggal di dalam diri kita setelah kita melakukan pengamatan terhadap suatu objek.
·       Ingatan adalah saat kita menggambarkan pengalaman masa lalu dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini. Proses dari mengingat adalah bagaimana kita menyimpan suatu informasi, mempertahankan dan memanggil kembali informasi tersebut.
Ingatan dibagi menjadi dua kategori:
a.       Ingatan eksplisit
b.      Ingatan implisit
·       Asosiasi adalah hubungan antara tanggapan yang satu dengan tanggapan yang lain.
·       Fantasi adalah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan-tanggapan yang telah ada, dan tanggapan yang baru tidak harus sama atau sesuai dengan benda-benda yang ada.
Fantasi dibedakan menjadi tiga yaitu : Fantasi yang tidak disadari,
Fantasi yang disadari(fantasi mencipta), dan fantasi terpimpin(tuntunan).
·         Berfikir adalah merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan proses atau jalannya. Ada empat langkah proses berfikir, antara lain :
a.       Pembentukan pengertian
b.      Pembentukan pendapat
c.       Penarikan kesimpulan
d.      Psikologi fikir
·       Kecerdasan/ intelegensi: kemampuan mengendalikan aktivitas-aktivitas dengan ciri-ciri sukar, kompleks, abstrak, ekonomis (tepat), bertujuan, bernilai sosial, dan menampakkan adanya keaslian, serta kemampuan untuk mempertahankan kegiatan-kegiatan seperti itu dalam kondisi yang memerlukan konsentrasi energi dan berlawanan dengan kekuatan-kekuatan emosional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan, yaitu : faktor bawaan (warisan): orang tua, faktor lingkungan: gizi yang dikonsumsi dan rangsangan-rangsangan yang bersifat kognitif emosional.

B.       Gejala  Perasaan ( emosi )
Ada beberapa definisi tentang perasaan diantaranya sebagai berikut :
Ø  Menurut Prof. Hukstra, perasaan adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang.
Ø  Perasaan merupakan gejala psikis yang bersifat subjektif  yang umumnya berhubungan dengan gejala mengenal dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf.
Ø  Perasaan merupakan suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang dialami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
Ø  Perasaan ialah suatu pernyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat subjektif, untuk merasakan senang atau tidak senang, dan tidak bergantung kepada perangsang dan alat-alat indra.[1]
Jadi, dari beberapa pengertian-pengertian tentang perasaan diatas, dapat disimpulkan bahwa perasaan itu merupakan suatu peristiwa kejiawaan yang dialami seseorang dalam bentuk senang atau tidak senang yang berhubungan dengan gejala mengenal dalam berbagai taraf dan bersifat subjetif.
C.     Sifat-sifat perasaan
Ada beberapa sifat-sifat perasaan, diantaranya adalah :
1.      Senang dan tidak senang.
2.      Kuat dan lemah.
3.      Lama dan tidak lama.
4.      Relatif. dan
5.      Tidak berdiri sendiri sebagai pernyataan jiwa.
D.    Tingkat dan Kekuatan Perasaan
Ada beberapa macam tingkat dan kekuatan perasaan, antara lain :
·      Perasaan yang menyertai peristiwa yang sedang dialami (misalnya: pengamatan, berfikir) lebih kuat daripada perasaan yang timbul atas suatu ingatan.
·      Perasaan yang tidak senang yang disebabkan oleh rasa pengecap dan bau, lebih kuat dari pada perasaan yang disebabkan oleh pendengaran dan penglihatan.
·      Kekuatan perasaan akan berkurang, kalau hal-hal yang menimbulakn perasaan tersebut berlangsung terlalu lama dan berulang-ulang.
Didalam gejala perasaan memiliki dua golongan orang yang menurut keadaan perasaannya yaitu golongan eukoloi dan golongan diskoloi.
Adapun gejala perasaan juga mempunyai bagian-bagiannya, antara lain :
1.      Perasaan ketuhanan
Perasaan ketuhanan merupakan perasaan yang timbul dalam mengetahui adanya Tuhan.
2.      Perasaan diri
Didalam perasaan diri ini ada dua macam perasaan yaitu perasaan positif dan negatif. Perasaan diri positif yaitu perasaan yang timbul bila ia dapat berbuat sama atau lebih dari orang lain. Perasaan diri negatif yaitu perasaan yang timbul kalau tidak dapat berbuat seperti atau mendekati orang lain.
3.      Perasaan simpati
Perasaan simpati adalah perasaa yang timbul karena mengetahui orang lain mengalami rasa senang atau tidak senang.
4.      Perasaan sosial
Perasaan sosial adalah perasaan yang timbul karena melihat keadaan masyarakat.[2]
Pada gejala perasaan ada 2 macam cara untuk metode penyelidikan yaitu metode pertama dengan cara metode reaksi, metode ini berdasarkan kepada adanya hubungan erat jiwa dan raga, metode yang ke dua dengan cara metode intropeksi, metode ini lebih sulit, tetapi dapat dijalankan.
Intensitas perasaan ialah kuat atau tidaknya perasaan yang timbul karena sesuatu sebab. Dari penyelidikan-penyelidikan itu ternyata bahwa :
·         perasaan yang mengiringi pengamatan, lebih kuat dari pada perasaan yang mengiringi tanggapan atau kenangan.
·         Perasaaan yang menyertai pembau dan pengecap, lebih kuat daripada perasaan yang menyertai penglihatan dan pendengaran.
·         Kekuatan perasaan dipengaruhi oleh keadaan jasmani dan keadaan rohani.
·         Kalau sesuatu perasaan berlangsung lama, maka kekuatannya makin berkurang.
·         Banyak mengulangi sesuatu, menyebabkan perasaan yang menyertai makin berkurang juga.
Adapun kejiwaan dalam perasaan memiliki nilai-nilai bagi manusia pada umumnya dan bagi para pendidik dan juga perasaan manusia memiliki rasa suasana hati, nafsu, affekt, kepekaan berasa, cita rasa, seni, mode dan kata hati.

C.       gejala kemauan ( kehendak )
Menurut buku psikologi umum, kemauan adalah suatu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Tujuan itu sendiri adalah titik akhir dari gerakan yang menuju pada suatu arah. Adapun kehendak merupakan suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.[3]
Dalam istilah sehari-hari kemauan atau kehendak dapat diartikan sebagai hasrat. Pada kehendak itu sendiri ialah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu, dalam fungsinya kehendak ini bertautan dengan pikiran dan perasaan. Ada berbagai macam kehendak beberapa diantaranya yaitu :
1.    Dorongan
Dorongan merupakan sesuatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung diluar kesadaran kita. Adapun dorongan ini dibedakan menjadi dua dorongan yaitu, dorongan nafsu dan dorongan rohaniah. Kedua dorongan ini telah ada pada diri kita sejak lahir, akan tetapi biasanya dorongan nafsu lah yang lebih kuat dari pada dorongan rohaniah. Dorongan-dorongan tersebut harus dapat diawasi oleh jiwa kita masing-masing, sebab kalau dorongan tersebut merajalela akan dapat mengancam kehidupan kita sendiri.
2.      Keinginan
Keinginan ialah dorongan nafsu yang tertuju pada suatu benda tertentu atau yang konkrit.
3.    Hasrat
Suatu keinginan tertentu yang dapat diulang-ulang.
4.    Kecenderungan
Hasrat yang aktif yang menyuruh kita agar lekas bertidak.
5.    Hawa Nafsu
Hawa Nafsu ialah hasrat yang besar dan kuat yang dapat menguasai seluruh fungsi jiwa kita yang begerak serta berkuasa dalm kesadaran.

D.    Gejala campuran ( kombinasi )
Gejala ini mengapa dinamakan gejala campuran karena merupakan kombinasi dari gejala pengenalan, perasaan, kemauan. Gejala campuran ini dibagi menjadi tiga macam, diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Perhatian
Perhatian adalah  reaksi umum yang menyebabkan bertambahnya aktifitas daya konsentrasi dan fokus terhadap satu objek.
Adapun jenis-jenis perhatian, antara lain :
-          Menurut bentuknya  
a.       Perhatian sengaja.
b.      Perhatian tidak disengaja.
c.       Perhatian habitual.
-          Menurut sifatnya
a.       Perhatian spontan dan perhatian paksaan.
b.      Perhatian konsentratif
c.       Perhatian sempit
d.      Perhatian sembarangan

2.      Kelelahan
Kelelahan adalah isyarat bahwa energi tubuh kita menyusut dan menurun. Kelelahan terjadi jika orang melakukan banyak kegiatan, baik fisik yang bersifat jasmani atau rohani, sedangkan energi yang dipakai untuk melakukan kegiatan tersebut terbatas.

3.      Sugesti
Sugesti adalah pengaruh yang berlangsung terhadap kehidupan psikis dan segenap perbuatan kita baik perasaan, pikiran maupun kemauan kita yang dapat mengerakkan/menguatkan fikiran.
Beberapa istilah tentang sugesti.
a.       Sugesti adalah orang mudah terkena sugesti.
b.      Sugestif adalah orang yang memiliki daya pengaruh terhadap orang lain.
c.       Otosugesti adalah sugesti yang keluar dari diri sendiri.















BAB III
PENUTUP

    KESIMPULAN
Gejala kejiwaan atau kognisi adalah kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan manipulasi pengetahuan melalui aktifitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa. Adapun gejala-gejala kognisi yaitu pengamatan, tanggapan, ingatan, fantasi, sugesti, berpikir, dan intuisi.
Gejala perasaan (emosi) adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan  mengukur sesuatu menurut rasa senang dan tidak senang. Sifat-sifat perasaan diantaranya yaitu senang dan tidak senang, kuat dan lemah, lama dan tidak lama, relatif dan tidak berdiri sendiri sebagai pernyataan jiwa.
Gejala kemauan atau kehendak adalah suatu fungsi hidup kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktifitas psikis yang mengandung usaha aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Untuk memudanhkan mempelajarinya dibagi atas: dorongan, keingin, hasrat, kecenderungan, hawa nafsu, dan kemauan.
Gejala campuran adalah kombinasi dari gejala pengenalan, perasaan, dan kemauan. Gejala campuran dibagi menjadi 3 yaitu perhatian, kelelahan dan sugesti.






DAFTAR PUSTAKA

Mappiare, Andi. 1968. Psikologi. Surabaya : Usaha Nasional.
Sujanto, Agus. 1995. Psikologi Umum. Jakarta : bumi Aksara.
Sabri, M. Alisuf. 2006. Pengantar Psikologi Umum & Perkembangan. Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya.
Kartono, Kartini. 1990. Psikolog Umum. Bandung : CV Mandar Maju.



[1] Drs. Agus Sujanto, Psikologi Umum, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), hlm. 75.
[2] Ibid, hlm. 78.
[3] Ibid, hlm. 84.

0 komentar

Posting Komentar