Diberdayakan oleh Blogger.

pencarian

Total Tayangan

Post Populer

Blogger templates

Blogroll

Minggu, 12 April 2015

HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, ILMU PENGETAHUAN, DAN AGAMA

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain, Filsafat  juga memiliki objek materiil dan juga objek formal. Objek materiil adalah sesuatu yang dipelajari dan dikupas sebagai bahan (materi) pembicaraan. Objek formal adalah pendekatan yang dipakai dan mengkaji ojek materiil yang sedemikian khas sehingga mencirikan atau mengkhususkan bidang yang bersangkutan.
Filsafat berangkat dari pengalaman konkret manusia dalam dunianya. Pengalaman manusia sungguh kaya dengan segala sesuatu yang tersirat yang ingin dinyatakan secara tersurat.
Dalam filsafat, ada filsafat pengetahuan. “segala manusia ingin mengetahui” itu kalimat pertama Aristoteles dalam Metaphysicha.
Filsafat menggali kebenaran, kepastian, objektivitas, abstraksi, intuisi dari asal pengetahuan dan arah pengetahuan.
Pernyataan tentang filsafat dan agama adalah pertama masing-masing memiliki pengikut yang menyakini atas keyakinan yang dianutnya. Kedua Agama-filsafat merasa perlu menyebarkan ajaran-ajarannya sehingga terbentuk sikap atas apa yang diyakininya, terbentuk tindakan dan pandangan hidup masing-masing penganutnya. Adapun perbedaannya adalah Agama berasal dari tuhan yang memberikan wahyu dan petunjuk kepada haba- Nya berupa peraturan tentang cara hidup lahir batin dan menekankan rasa iman dan kepercayaan. Filsafat berasal dari buah pikiran radikal manusia.

B.   Rumusan Masalah
1.      Pengertian Filsafat
2.      Hubungan antara  Filsafat dengan ilmu pengetahuan
3.      Hubungan antara Filsafat dengan Agama

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Filsafat
1.      Arti secara etimologi
     Filsafat  dijabarkan dari perkataan “philosophia”. Perkataan ini berasal dari bahasa yunani merupakan kata majemuk yang terdiri atas  philo  dan sophia; philo  artinya cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin, dan karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu;  sophia  artinya kebijakan yang artinya pandai, pengertian yang mendalam.[1]
            
2.      Arti secara Terminologi 
   Arti termonologi maksudnya arti yang dikandung oleh istilah atau statemen ‘Filsafat’. Lantaran batasan itu banyak maka muncul pula berbagai definisi yang berbeda dari para filosof, antara lain :
a.    plato
filsafat adalah pengetahuan yang bermnat untuk mencapai pengetahuan mencapai kebenaran yang asli.
b.   aristoteles
filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang terkandung didalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
c.    Al farabi
     Ilmu atau pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yang sebenarnya.
d.   Rene Descrates
Filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan dimana tuhan alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan nya.
e.       Ir. Poejawijatna
  Filsafat adalah ilmu yang berusaha untuk mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran belaka.[2]
 Dengan memperhatikan devinisi-definisi diatas dapat ditarik bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidki segala sesuatu yang ada secara mendalam dalam mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Filsafat bukanya mempersoalkan gejala-gejala atau fenomena, tetapi yang dicari adalah hakikat dari suatu fenomena.                              

B.     Hubungan Antara Filsafat Dan Ilmu Pengetahuan
1.      Definisi Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan diambil dari bahasa Inggris science, yang berasal dari bahasa latin scientea dari bentuk kata kerja scire yang berarti mempelajari, mengetahui. Pertumbuhan selanjutnya pengertian ilmu mengalami perluasan arti sehingga menunjuk pada segenap pengetahuan sistematik.
The Liang Gie (1987) membrikan pengertian ilmu adalah rangkaian aktifitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris mengenai dunia ini dala berbagai seginya, dan keseluruhan pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang ingin dimengerti manusia.[3] 
Filsafat dan ilmu merupakan hasil daripada berpikir manisia secara sadar, sedangkan dilihat dari segi prosesnya filsafat dan ilmu menunjukan suatu kegiatan yang berusaha untuk memecahkan masalah-masalah dalam kehidupan manusia (untuk memperoleh kebenaran dan pengetahuan), dengan menggunakan metode-metode atau prosedur-prosedur tertentu secara sistematis dan kritis.

2.      Hubungan Filsafat dan Ilmu Pengetahuan
Ada beberapa hubungan antara filsafat dan ilmu yaitu :
Ø  Banyak ahli filsafat yang termashur, telah memberikan sumbangannya dalam pengembangan ilmu pengetahuan, misalnya Leibniz menemukan “ Diferensial calculus”, White head dan Bertrand Russel dengan teori matematikanya yang terkenal.
Ø  Filsafat dan ilmu pengetahuan keduanya menggunakan metode-metode reflective thinking di dalam menghadapi  fakta-fakta hiduo dan dunia ini.
Ø  Filsafat dan ilmu keduanya menunjukan sikap kritis dan terbuka,dan memberikan perhatian yang tidak berat sebelah terhadap kebenaran.
Ø  Keduanya tertarik terhadap pengetahuan yang terorganisir dan tersusun secara sistematis.
Ø  Ilmu memberi filsafat sejumlah bahan-bahan deskriptif dan faktual serta esensial agi pemikiran filsafat.
Ø  Ilmu mengoreksi filsafat dengan jalan menghilangkan sejumlah ide-ide yang bertentangan dengan pengetahuan yang ilmiah.
Ø  Filsafat merangkum pengetahuan yang terpotong-potong yang menjadikan bermacam-macam ilmu dan berbeda-bedadan menyusun bahan-bahan tersebut kedalam suatu pandangan tentang hidup dan dunia yang lebih menyeluruh dan terpadu.[4]

C.    Hubungan Antara Filsafat dan Agama

1.      Pengertian Agama
Istilah agama sama dengan pengertian religion dalam bahasa Inggris. Agama bertitik tolak dari adanya suatu kepercayaan terhadap sesuatu yang lebih berkuasa, lebih agung, lebih mulia darpada makhluk. Pertama Agama diidentifikasikan terhadap supernatural. Secara populer agama di artikan sebagai kepercayaan terhadap tuhan.
Kedua agama diidntifikasikan denga kepercayaan atau keyakinan. Keyakinan agama mencerminkan keyakinan atau kepercayaan yang berlangsung diluar apa yang telah kita alami pada masa yang silam dan masa yang akan datang.

2.      Hubungan Filsafat dan Agama
Mengenai hubungan filsafat dan agama pendapat-pendapat para ahli sangat berlain-lainan.
a)       Ada yang mengatakan :Filsafat berdasarkan dan berpangkalan pada wahyu (revelation) dari Tuhan konsekuensinya ialah : Filsafat bukanlah suatu ilmu yang berdiri sendiri, yang otonom, tidak berdasarkan kodrat akal budi manusia, melainkan sama sekali tergantung dari dan ditentukan isinya  oleh agama. Eksistensi filsafat menjadi : “Filsafat Agama”. Dalam eksistensinya yang demikian ini filsafat agama dibedakan menjadi 2 jenis yaitu :
v  Filsafat agama pada umumnya. Ini adalah hasil pemikiran dasar-dasar agama yang bersifat analitis rasional dan kritis, tetapi bebas (terlepas) dari ajaran-ajaran agama. Dalam pembahasannya tentang ajaran-ajaran agama di suatu pihak bersifat membenarkan dann dilain pihak bisa bersifat mengingkarinya atau menentangnya.
v  Filsafat sesuatu agama atau theologi (ilmu pengetahuan) membahas dasar-dasar yang terdalam tentang sesuatu agama tertentu, misalnya : theologi islam, theologi naasrani dan theologi yahudi. Pebahasannya masing-masing tidak lagi mempermasalahkan kebenaran agama yang dibahasnya itu, karena telah diterima sepenuhnya sebagai sifat kebenaran.
b)      Ada pula yang mengatakan : yang ada pada kita yaitu hanyalah akal budi manusia saja: Agama dan kepercayaan mereka anggap “kolot” atau “ketinggala zaman” paling banter hanya “perasaan” saja.

D.    Perbandingan Ilmu Pengetahuan, Filsafat dan Agama
Adapun titik persamaan dari tiga buah sumber atau wadah kebenaran (obyektivitas) yaitu imu pengetahuan filsafat dan agama adalah sebagai berikut :
1.      Ketigannya merupakan sumber atau wadah kebenaran (obyektifitas ) atau bentuk pengetahuan.
2.      Dalam pencarian kebenaran (obyektifitas) ketiga bentuk pengetahuan itu masing-masing mempunyai metode, sistem dan mengolah obyeknya sampai habis.
3.      Ilmu pengetahua bertujuan mencari ebenaran tentang microcosmos (manusia), mcrocosmos (alam) dan eksistensi tuhan atau Allah.
Agama bertujuan untuk kebahagiaan umat manusia dunia akhiran dengan menunjukan kebenaran asasi dan mutlak baik manusia, alam maupun Allah itu sendiri.
Disamping itu terdapat pla titik perbedaannya yaitu :
1.      Sumber kebenaran pengetahuan dn filsafat adalah sama, keduannya dari manusia itu sendiri dalam arti pekiran pengalaman dan intuisinya.
2.      Approach (pendekatan) kebenaran ilmu pengetahuan dengan jalan riset (research) pengalaa (empiri) percobaan (eksperimen) sebagai tolak ukurnya.
3.      Sifat kebenaran ilmu pengetahuan aflah positif sampai saat ini dan nisbi (relatif).
4.      Tujuan ilmu pengetahuan hanyalah bersifat teoritis dan umumnya pengamalannya unuk tujuan ekonomi praktis atau kenikmatan jasmani manusia.
Tujuan filsafat adalah kecintaan pengetahuan yang bijaksana (sophos) dengan hasil kedamaian dan kepuasan jiwa.
Tujuan agama adalah kedamaian keharmonisan keselamatan kebahagiaan keridhoan (keselamatan dalam Islam istilahnya : “salam” seperti ucapan Allah pada ahli surga di akhirat).[5]







BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.      Filsafat itu erat hubungannya dengan pengetahuan biasa, tapi mengatasinya dilakukan dengan cara yang ilmiah dan mempertanggungjawabkan jawaban-jawaban yang diberikannya.
2.      Para ilmuan dan filosof tidak mengetahui suatu rahasia untuk memperoleh pengetahuan yang tertutup untuk orang banyak. Begitu juga ilmu berbeda sifatnya dengan common sense, dimana ilmu sifatnya lebih kritikal, lebih mendalam, lebih terkontrol dan sangat ketat dalam penelitian dan penganalisisannya.
3.      Filsafat juga berkaitan dengan agama dan persoalannya, karena kedua-duanya merupakan tuntutan dari kodrat kita dalam usahanya mencapai kebenaran dan kebahagiaan dan pengetahuan yang mendalam tentang hakikat dunia dan manusia. Maka dengan ini nampaklah bahwa filsafat manantikan agama sebagai penyempurnaannya, sekalipun penyempurnaan itu terletak lapangan lain ditingkatan yang lain jadi diluar lapangan khusus dari filsafat.

B.     KOMENTAR KELOMPOK
Dari kami kelompok penyusun makalah ini setuju ataupun sepakat dengan pendapat dan pemikiran-pemikiran para filosof diatas. Bahwasanya antara filsafat, ilmu pengetahuan dan agama ada hubungan ataupun keterkaitan satu sama lain. Dimana filsafat, ilmu pengetahuan, dan agama, dalam mencari kebenaran ketiganya mempunyai metode, sistem dan objek masing-masing . Filsafat dan ilmu pengetahuan menggunakan metode yang terorganisir dan tersusun secara sistematis. Filsafat dan agama keduanya merupakan kodrat kita dalam mencapai kebenaran dan pengetahuan. Dan ketiganya merupakan wadah kebenaran, dasar, sumber dan bentuk pengetahuan yang harus kita ketahui dan kita pelajari didalam menuntut ilmu.
DAFTAR PUSTAKA


Salam, Burhanuddin. Pengantar filsafa. Jakarta : Bumi Aksara. 2009.
Surajiyo. Filsafat Ilmu dan Perkembangan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara. 2010.
Tafsir, Ahmad. Filsafat Umum. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2005.
Russel, Bertrand. Sejarah Filsafat Barat. Yokyakarta : Pustaka Pelajar Offset. 2007.
Sofyan, Ayi. Kapita Selekta Filsafat., Bandung : Pustaka Setia. 2010.  



[1] Prof. DR. Ahnad Tafsiir, Filsafat umum hal 9
[2]Drs surajiyo filsafat ilmu dan perkembanganya di indonesia, hal 3 - 4
[3] Ibid, hlm. 56.
[4] Drs. Burhanudin Salam, pengantar filsafat, hal 77-78
[5] Ibid. Hlm 184

0 komentar

Posting Komentar