Diberdayakan oleh Blogger.

pencarian

Total Tayangan

Post Populer

Blogger templates

Blogroll

Minggu, 10 Mei 2015

MAKALAH TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM PENDEKATAN TEORI

PENDAHULUAN

            Sejalan dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi pun ikut berkembang selaras dengannya. Teknologi berkembang semakin pesat setiap periodenya, hingga pada abad ini teknologi pun semakin canggih. Teknologi terus dikembangkan manusia guna memenuhi kebutuhan manusia, mempermudah kerja manusia, membantu manusia dalam berbagai hal dan bidang lainnya.

            Dalam bidang pendidikan juga tak luput dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi itu dimanfaatkan dalam dunia pendidikan sebagai alat bantu pengajar atau pendidik sebagai sarana pembantu dalam mempermudah penyampaian materi kepada peserta didiknya.
            Namun, dalam proses pelaksanaan pendidikan dengan penerapan teknologi tidaklah mudah. Semakin maju dan terus berkembangannya teknologi tenyata bukan hanya membawa dampak baik, melainkan muncul pula lah dampak negatifnya. Untuk itu dalam makalah ini akan dikaji lebih lanjut mengenai teknologi pendidikan dan berbagai problem aktualnya.
PEMBAHASAN

A.      PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Teknologi Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar[1]. Salah pendapat ialah bahwa instructional technology means the media born of the communications revolution which can be used for instructional purpose alongside the teacher, the book, and the blackboard[2].
            Teknologi pendidikan dapat ditafsirkan sebagai media yang lahir dari perkembangan alat komunikasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Alat-alat itu lazim disebut “hard ware”. Ada pula yang memandang teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan yang ilmiah kritis, dan sistematis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan merupakan suatu ekspresi dari gerakan ilmiah yang telah dirintis sejak Aristoteles dan terus bergerak terus melalui Wundt, Pavlov, Thorndike, Skinner, dan lain-lain.
            Teknologi pendidikan tidaklah selamanya diartikan atau dikaitkan dengan peralatan atau media yang rumit. S. Nasution mengemukan “pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah”. Oleh karena itu yang paling penting dalam rangka kegiatan belajar mengajar, tidak semata-mata media teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.[3]
            Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2004) dengan berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata (real time). Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, computer, internet, e-mail, dan lainnya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan computer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya yaitu proses pengajaran yang silakukan dengan penggunaan internet. Istilah lain makin popular saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet.[4]
B.       TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI PENDEKATAN TEORI
Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada khususnya. Aplikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Pertama, teknologi pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fuungsi luas, tidak hanya terbatas pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas, melainkan dapat berfungsi sebagai masukan bagi pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji secara ilmiah, logis, sistematis dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kedua, teknologi pendidikan menghilangkan, walaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, meskipun sebenarnya dia tidak dapat menggantikan posisi guru secara mutlak. Karena guru mempunyai kemampuan (cabability) yang terbatas dan dengan teknologi pendidikan pulalah keterbatasan itu tertolong.
Ketiga, teknologi pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi lebih luas, lebih dari hanya sekedar interaksi guru-murid di dalam ruang dan waktu yang sangat terbatas. Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar, dan biasanya memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
Keempat, aplikasi teknologi pendidikan dapat membuat peranan guru berkurang, meskipun teknologi pendidikan tidak mampu menggantikan guru secara penuh. Teknologi pendidikan adalah teknologi pendidikan, guru adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan murid, teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif[5].
            Yusufhadi Miarso (1980) mengemukakan bahwa secara operasional, aplikasi teknologi pendidikan akan menunjukkan karakteristiknya. Adapun implikasi teknologi pendidikan menurut Miarso adalah:
1.      Sistem pendidikan atau instruksional yang media dan fasilitasnya merupakan bagian yang integral.
2.      Media dan fasilittas itu mempunyai fungsi penyajian informasi, ide dan konsepsi.
3.      Adanya serangkaian pilihan yang menghendaki antara lain:
a.       Perubahan fisik, tempat dan ruang belajar.
b.      Hubungan antara guru dan murid yang tidak langsung.
c.       Aktivitas anak didik yang relatif bebas (independent) dari kontrol guru.
d.      Perlunya tenaga pembantu guru (kelompok profesional).
e.       Perubahan peranan dan kecakapan guru yang diperlukan.
f.       Adanya tenaga spesialis yang bekerjasama dengan guru.
g.      Jumlah dan macam biaya yang berbeda, baik untuk investasi maupun operasi.
h.      Keluwesan dalam waktu dan jadwal belajar.      
Sudah selayaknya lembaga-lembaga pendidikan yang ada segera memperkenalkan dan memulai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai basis pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal ini penting mengingat penggunaan teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas. Dalam konteks yang lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat harus mampu memberikan akses pemahaman dan penguasaan teknologi mutakhir yang luas kepada peserta didik.
Program pembangunan pendidikan terpadu, terarah, dan berbasis teknologi paling tidak akan memberikan multiplier effect dan nurturing effect terhadap hampir semua sisi pembangunan pendidikan sehingga teknologi berfungsi untuk memperkecil kesenjangan penguasaan pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama,  sebagai pendorong komunitas pendidikan (termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan proaktifdalam memaksimalkan potensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber yang tidak terbatas.
Adapun kedudukan lain teknologi dalam pendidikan yaitu:
a.       Mempermudah kerjasama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak, waktu.
b.      Sharing information, sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.
c.       Virtual university, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang di akses oleh orang banyak.[6]

Pemanfaatan teknologi bagi pendidikan
            Pesatnya perkembangan teknologi khususnya internet, memungkinkan pengembanagan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi misalnya, pemanfaatan teknologi lainnya, yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut elektronic university ( e-university). Pengembangan e-university bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat memberikan pelayanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah didalam jaringan online dan materi kuliah tersbut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. Hal ini mempermudah pemberian informasi bagi siapapun kesulitan informasi karena masalah ruang dan waktu.
Untuk kepentingan kebijakan pendidikan, diantaranya di Fakultas Pendidikan, melalui studi teknoloi pendidikan dengan laboratorium virtualnya mampu membangun automasi jadwal perkuliahan;inerja dosen secara online, portofolio online, jurnal online, dan sebagainya. Hal ini tentunya sangat mamantu calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya.
Sebagai contoh, ada tingkat pendidikan SMU implikasi teknologi juga sudah mulai dilakukan walaupun belum mampu mejajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMU, rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa, media teknologi belum menjadi media "Database" utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru, atau yang lainnya. Namun, prospek untuk masa depan, penggunaan IT di SMU cukup cerah. Selain untuk melayani institut penidika secara khusus, juga dapat untuk dunia pendidikan secara umum di Indonesia. Ada juga layanan situs Internet yang menyajikan kegiatan sistem pendidikan di Indonesia. Situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jarigan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini yaitu adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sektor pendidikan.
Selain lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian, kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan ataupun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari. Pengembangan dan penerapan teknologi  juga bermanfaat untuk pendidikan dalam kaintannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasioanal Indonesia. Salah satu aspeknya adalah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang berpencar-pencar dan kontur  permukaan buminya yang sering kali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan teknologi untuk pendidikan. Media teknologi sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan dibumi Nusantara sebab media teknologi mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauh tidak terpisah oleh ruang, jarak, dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit, tentunya penerapan ini dapat dilakukan sesegara mungkin di Indonesia.
Adapun manfaat media teknologi bagi bidang pendidikan yang lain yaitu:
1. Akses ke perpustakaan
2. Akses ke pakar
3. Perkuliahan secara online
4. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan
5. Menyediakan fasilitas mesin pencari data
6. Menyediakan fasilitas diskusi
7. Menyediakan fasilitas direktorat alumni dan sekolah
8. Menyediakan fasilitas kerja sama

C.       PROBLEM TEKNOLOGI PENDIDIKAN AKTUAL SAAT INI
Penemuan macam-macam alat dan mesin mempengaruhi dan mengubah cara hidup, norma-norma, dan cara berpikir dan cara kerja. Alat-alat teknologi itu juga mempengaruhi pendidikan, antara lain metode penyampaian dan juga cara penilaian. Alat-alat teknologi tersebut diciptakan khusus sebagai alat pengajaran.
Dengan adanya alat pendidikan yang serba lengkap belum tentu juga menjamin pemanfaatannya dalam pendidikan. Sering terjadi gab antara “hard ware” dan “soft ware”. Banyaknya ragam alat pendidikan juga menimbulkan kesulitan untuk memilih alat yang mana yang serasi untuk bahan pelajaran tertentu. Untuk memanfaatkan alat teknologi pendidikan diperlukan keterampilan dari pihak guru serta sikap positif terhadap perkembangan alat teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan mengajak guru untuk bersikap problematis terhadap proses mengajar-belajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai hipotesis yang harus diuji efektivitasnya. Dengan demikian teknologi pendidikan mendorong profesi keguruan untuk berkembang menjadi suatu “science”. Namun, pekerjaan guru akan selalu mengandung aspek ”seni”.[7]
Teknologi pendidikan untuk tujuan pendidikan hendaknya tidak dipandang sebagai gejala negatif. Di kalangan masyarakat sering timbul adanya kecurigaan, bahkan ada yang berpendapat bahwa teknologi komunikasi merupakan penyebab merosotnya kebudayaan dan kepribadian bangsa. Seharusnya kita menonjolkan hal-hal positif dan menjauhkan citra negatif. Hal-hal ini menuntut kajian tertentu, sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik. Materi yang disajikan, media yang digunakan, prosedur dan organisasi harus merupakan bagian integral di bawah kontrol khusus guru-guru atau para penyelenggara pendidikan.







PENUTUP

Teknologi Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek belajar.
Teknologi pendidikan tidaklah selamanya diartikan atau dikaitkan dengan peralatan atau media yang rumit. S. Nasution mengemukan “pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah”. Oleh karena itu yang paling penting dalam rangka kegiatan belajar mengajar, tidak semata-mata media teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.
Adapun kedudukan lain teknologi dalam pendidikan yaitu:
a.       Mempermudah kerjasama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak, waktu.
b.      Sharing information, sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.
c.       Virtual university, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang di akses oleh orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 1994. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Darmawan, Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT  Remaja Rosda karya
Nasution. 2012. TeknologiPendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Mudhoffir. 1996. Teknologi Instruksiona. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sutopo, Ariesto Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu



       [1] Mudhoffir, Teknologi Instruksional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 5
       [2] Nasution, TeknologiPendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 1
       [3] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 7
       [4] Ariesto Hadi Sutopo, Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), hlm. 17-18
       [5] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 4
       [6] Deni Darmawan, Teknologi Pembelajaran, (Bandung: PT  Remaja Rosda karya 20011), Hlm. 4-6
       [7] Op.cit., hlm. 13

0 komentar

Posting Komentar