PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan zaman, perkembangan
teknologi pun ikut berkembang selaras dengannya. Teknologi berkembang semakin
pesat setiap periodenya, hingga pada abad ini teknologi pun semakin canggih.
Teknologi terus dikembangkan manusia guna memenuhi kebutuhan manusia,
mempermudah kerja manusia, membantu manusia dalam berbagai hal dan bidang
lainnya.
Dalam
bidang pendidikan juga tak luput dari perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi
itu dimanfaatkan dalam dunia pendidikan sebagai alat bantu pengajar atau
pendidik sebagai sarana pembantu dalam mempermudah penyampaian materi kepada
peserta didiknya.
Namun,
dalam proses pelaksanaan pendidikan dengan penerapan teknologi tidaklah mudah.
Semakin maju dan terus berkembangannya teknologi tenyata bukan hanya membawa
dampak baik, melainkan muncul pula lah dampak negatifnya. Untuk itu dalam
makalah ini akan dikaji lebih lanjut mengenai teknologi pendidikan dan berbagai
problem aktualnya.
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Teknologi Pendidikan merupakan suatu proses
yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan
organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai,
dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek
belajar[1].
Salah pendapat ialah bahwa instructional technology means the media born of
the communications revolution which can be used for instructional purpose
alongside the teacher, the book, and the blackboard[2].
Teknologi
pendidikan dapat ditafsirkan sebagai media yang lahir dari perkembangan alat
komunikasi yang digunakan untuk tujuan pendidikan. Alat-alat itu lazim disebut
“hard ware”. Ada pula yang memandang teknologi pendidikan sebagai suatu
pendekatan yang ilmiah kritis, dan sistematis tentang pendidikan. Teknologi
pendidikan merupakan suatu ekspresi dari gerakan ilmiah yang telah dirintis
sejak Aristoteles dan terus bergerak terus melalui Wundt, Pavlov, Thorndike,
Skinner, dan lain-lain.
Teknologi
pendidikan tidaklah selamanya diartikan atau dikaitkan
dengan peralatan atau media yang rumit. S. Nasution mengemukan “pada hakikatnya
teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang
pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai
suatu masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional dan ilmiah”.
Oleh karena itu yang paling penting dalam rangka kegiatan belajar mengajar,
tidak semata-mata media teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.[3]
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan pengaruh terhadap dunia
pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2004) dengan
berkembangnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran
dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari
ruang kelas ke dimana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau
saluran, (4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus
ke waktu nyata (real time). Komunikasi sebagai media pendidikan
dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, computer,
internet, e-mail, dan lainnya. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya
dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan
media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan
langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam
lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang
maya dengan menggunakan computer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah
berkembangnya apa yang disebut cyber teaching atau pengajaran maya yaitu
proses pengajaran yang silakukan dengan penggunaan internet. Istilah lain makin
popular saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan
menggunakan media teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet.[4]
B. TEKNOLOGI PENDIDIKAN SEBAGAI PENDEKATAN TEORI
Aplikasi teknologi pendidikan sangat relevan
bagi pengelolaan pendidikan pada umumnya dan kegiatan belajar mengajar pada
khususnya. Aplikasi yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Pertama, teknologi
pendidikan memungkinkan adanya perubahan kurikulum, baik strategi, pengembangan
maupun aplikasinya. Teknologi pendidikan mempunyai fuungsi luas, tidak hanya
terbatas pada kebutuhan kegiatan belajar mengajar di kelas, melainkan dapat
berfungsi sebagai masukan bagi pembinaan dan pengembangan kurikulum yang dikaji
secara ilmiah, logis, sistematis dan rasional sesuai dengan tuntutan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Kedua, teknologi
pendidikan menghilangkan, walaupun tidak secara keseluruhan, pola pengajaran
tradisional. Ia berperan penuh dalam pelaksanaan proses belajar mengajar,
meskipun sebenarnya dia tidak dapat menggantikan posisi guru secara mutlak.
Karena guru mempunyai kemampuan (cabability) yang terbatas dan dengan
teknologi pendidikan pulalah keterbatasan itu tertolong.
Ketiga, teknologi
pendidikan membuat pengertian kegiatan belajar menjadi lebih luas, lebih dari
hanya sekedar interaksi guru-murid di dalam ruang dan waktu yang sangat
terbatas. Teknologi pendidikan dapat dianggap sebagai sumber belajar, dan
biasanya memberikan rangsangan positif dalam proses pendidikan.
Keempat, aplikasi
teknologi pendidikan dapat membuat peranan guru berkurang, meskipun teknologi
pendidikan tidak mampu menggantikan guru secara penuh. Teknologi pendidikan
adalah teknologi pendidikan, guru adalah guru. Meskipun demikian bagi guru dan
murid, teknologi pendidikan memberikan sumbangan yang sangat positif[5].
Yusufhadi
Miarso (1980) mengemukakan bahwa secara operasional, aplikasi teknologi pendidikan
akan menunjukkan karakteristiknya. Adapun implikasi
teknologi pendidikan menurut Miarso adalah:
1.
Sistem
pendidikan atau instruksional yang media dan fasilitasnya merupakan bagian yang
integral.
2.
Media
dan fasilittas itu mempunyai fungsi penyajian informasi, ide dan konsepsi.
3.
Adanya
serangkaian pilihan yang menghendaki antara lain:
a.
Perubahan
fisik, tempat dan ruang belajar.
b.
Hubungan
antara guru dan murid yang tidak langsung.
c.
Aktivitas
anak didik yang relatif bebas (independent) dari kontrol guru.
d.
Perlunya
tenaga pembantu guru (kelompok profesional).
e.
Perubahan
peranan dan kecakapan guru yang diperlukan.
f.
Adanya
tenaga spesialis yang bekerjasama dengan guru.
g.
Jumlah
dan macam biaya yang berbeda, baik untuk investasi maupun operasi.
h.
Keluwesan
dalam waktu dan jadwal belajar.
Sudah
selayaknya lembaga-lembaga pendidikan yang ada segera memperkenalkan dan
memulai penggunaan teknologi informasi dan komunikasi sebagai basis
pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal ini penting mengingat penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu faktor penting yang
memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada peserta didik,
generasi bangsa ini secara lebih luas. Dalam konteks yang lebih spesifik, dapat
dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan pendidikan, baik yang diselenggarakan
oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat harus mampu memberikan
akses pemahaman dan penguasaan teknologi mutakhir yang luas kepada peserta
didik.
Program
pembangunan pendidikan terpadu, terarah, dan berbasis teknologi paling tidak
akan memberikan multiplier effect dan
nurturing effect terhadap hampir
semua sisi pembangunan pendidikan sehingga teknologi berfungsi untuk
memperkecil kesenjangan penguasaan pendidikan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunitas pendidikan
(termasuk guru) untuk lebih apresiatif dan proaktifdalam memaksimalkan potensi
pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam
memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber-sumber
yang tidak terbatas.
Adapun
kedudukan lain teknologi dalam pendidikan yaitu:
a. Mempermudah
kerjasama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak,
waktu.
b. Sharing
information, sehingga hasil penelitian dapat
digunakan bersama sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.
Pemanfaatan teknologi bagi
pendidikan
Pesatnya
perkembangan teknologi khususnya internet, memungkinkan pengembanagan layanan
informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Di lingkungan
perguruan tinggi misalnya, pemanfaatan teknologi lainnya, yaitu diwujudkan
dalam suatu sistem yang disebut elektronic
university ( e-university). Pengembangan e-university bertujuan
untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat
memberikan pelayanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik
didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan
pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui internet yaitu dengan
menyediakan materi kuliah didalam jaringan online dan materi kuliah
tersbut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. Hal ini mempermudah
pemberian informasi bagi siapapun kesulitan informasi karena masalah ruang dan
waktu.
Untuk
kepentingan kebijakan pendidikan, diantaranya di Fakultas Pendidikan, melalui
studi teknoloi pendidikan dengan laboratorium virtualnya mampu membangun automasi
jadwal perkuliahan;inerja dosen secara online, portofolio online,
jurnal online, dan sebagainya. Hal ini tentunya sangat mamantu calon
mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi
tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya.
Sebagai contoh,
ada tingkat pendidikan SMU implikasi teknologi juga sudah mulai dilakukan walaupun
belum mampu mejajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan
lanjutan. Di SMU, rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas
tambahan belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa, media teknologi belum menjadi media "Database"
utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru, atau yang lainnya. Namun,
prospek untuk masa depan, penggunaan IT di SMU cukup cerah. Selain untuk
melayani institut penidika secara khusus, juga dapat untuk dunia pendidikan
secara umum di Indonesia. Ada juga layanan situs Internet yang menyajikan
kegiatan sistem pendidikan di Indonesia. Situs ini dimaksudkan untuk merangkum
informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk
menyajikan sumber umum serta jarigan komunikasi (forum) bagi administrator
sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini
yaitu adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua
sektor pendidikan.
Selain
lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian, kita dapat
memanfaatkan internet guna mencari bahan ataupun data yang dibutuhkan untuk
kegiatan tersebut melalui mesin pencari. Pengembangan dan penerapan teknologi
juga bermanfaat untuk pendidikan dalam
kaintannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasioanal Indonesia. Salah
satu aspeknya adalah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau
yang berpencar-pencar dan kontur
permukaan buminya yang sering kali tidak bersahabat, biasanya diajukan
untuk menjagokan pengembangan dan penerapan teknologi untuk pendidikan. Media
teknologi
sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan
pendidikan dibumi Nusantara sebab media teknologi mengandalkan kemampuan pembelajaran
jarak jauh tidak terpisah oleh ruang, jarak, dan waktu. Demi penggapaian
daerah-daerah yang sulit, tentunya penerapan ini dapat dilakukan sesegara
mungkin di Indonesia.
Adapun manfaat media
teknologi bagi bidang pendidikan yang lain
yaitu:
1. Akses ke perpustakaan
2. Akses ke pakar
3. Perkuliahan secara online
4. Menyediakan layanan informasi
akademik suatu institusi pendidikan
5. Menyediakan fasilitas mesin
pencari data
6. Menyediakan fasilitas diskusi
7. Menyediakan fasilitas direktorat
alumni dan sekolah
8. Menyediakan fasilitas kerja sama
C. PROBLEM TEKNOLOGI PENDIDIKAN AKTUAL SAAT INI
Penemuan macam-macam alat dan mesin mempengaruhi dan mengubah cara
hidup, norma-norma, dan cara berpikir dan cara kerja. Alat-alat teknologi itu
juga mempengaruhi pendidikan, antara lain metode penyampaian dan juga cara
penilaian. Alat-alat teknologi tersebut diciptakan khusus sebagai alat
pengajaran.
Dengan adanya alat pendidikan yang serba lengkap belum tentu juga
menjamin pemanfaatannya dalam pendidikan. Sering terjadi gab antara “hard
ware” dan “soft ware”. Banyaknya ragam alat pendidikan juga
menimbulkan kesulitan untuk memilih alat yang mana yang serasi untuk bahan
pelajaran tertentu. Untuk memanfaatkan alat teknologi pendidikan diperlukan
keterampilan dari pihak guru serta sikap positif terhadap perkembangan alat
teknologi pendidikan.
Teknologi pendidikan mengajak guru untuk bersikap problematis
terhadap proses mengajar-belajar dan memandang tiap metode mengajar sebagai
hipotesis yang harus diuji efektivitasnya. Dengan demikian teknologi pendidikan
mendorong profesi keguruan untuk berkembang menjadi suatu “science”.
Namun, pekerjaan guru akan selalu mengandung aspek ”seni”.[7]
Teknologi pendidikan untuk tujuan pendidikan hendaknya tidak
dipandang sebagai gejala negatif. Di kalangan masyarakat sering timbul adanya
kecurigaan, bahkan ada yang berpendapat bahwa teknologi komunikasi merupakan
penyebab merosotnya kebudayaan dan kepribadian bangsa. Seharusnya kita
menonjolkan hal-hal positif dan menjauhkan citra negatif. Hal-hal ini menuntut
kajian tertentu, sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan anak didik. Materi yang
disajikan, media yang digunakan, prosedur dan organisasi harus merupakan bagian
integral di bawah kontrol khusus guru-guru atau para penyelenggara pendidikan.
PENUTUP
Teknologi Pendidikan merupakan suatu proses
yang kompleks dan terpadu yang meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan
organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai,
dan mengelola usaha pemecahan masalah yang berhubungan dengan segala aspek
belajar.
Teknologi pendidikan tidaklah selamanya diartikan
atau dikaitkan dengan peralatan atau media yang rumit. S. Nasution mengemukan
“pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis
dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan
belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus dihadapi secara rasional
dan ilmiah”. Oleh karena itu yang paling penting dalam rangka kegiatan belajar
mengajar, tidak semata-mata media teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.
Adapun
kedudukan lain teknologi dalam pendidikan yaitu:
a. Mempermudah
kerjasama antara pakar dan mahasiswa, menghilangkan batasan ruang, jarak,
waktu.
b. Sharing
information, sehingga hasil penelitian dapat
digunakan bersama sama dan mempercepat pengembangan ilmu pengetahuan.
c. Virtual
university, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang
di akses oleh orang banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Danim,
Sudarwan. 1994. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Darmawan,
Deni. 2011. Teknologi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda karya
Nasution. 2012. TeknologiPendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Mudhoffir.
1996. Teknologi Instruksiona. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sutopo, Ariesto
Hadi. 2012. Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Graha Ilmu
0 komentar
Posting Komentar