Diberdayakan oleh Blogger.

pencarian

Total Tayangan

Post Populer

Blogger templates

Blogroll

Senin, 09 Maret 2020

MAKALAH STUDI TENTANG POTRET SISTEM PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT


STUDI TENTANG POTRET SISTEM PENDIDIKAN 
DI AMERIKA SERIKAT

PENDAHULUAN
Mungkin banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan di Amerika Serikat sudah mantap dan hampir tidak punya masalah yang berarti. Anggapan ini tentu didasarkan atas alasan-alasan yang kuat, seperti alasan kestabilan politik dan ekonomi yang sangat berpengaruh pada pendidikan. Disamping itu Amerika serikat sudah lama merintis dan melaksanakan sistem pendidikannya sehingga banyak negara-negara lain menjadikan pendidikannya sebagai refrensi. Bukan itu saja, banyak negara didunia mengirim warganya untuk belajar di Amerika serikat, disamping di negara-negara lain, baik atas biaya pemerintah maupun dengan tanggungan pribadi/siswa, atau melalui program-progam beasiswa Amerika Serikat sendiri. Oleh karenanya di dalam makalah ini akan dibahas mengenai potret sistem pendidikan di Amerika Serikat.












PEMBAHASAN
A.      Potret Sistem Pemerintahan
Negara Amerika Serikat adalah suatu negara federasi/ serikat yang memiliki 50 negara bagian dengan pusatnya Washington D.C yang berbentuk  republic .Sedangkan  sistem pemerintahan yang dianut adalah Sistem Pemerintahan Presidensial, sehingga presiden disamping sebagai pemegang kekuasaan sebagai kepala pemerintahan juga sekaligus sebagai kepala negara.
   Adaya pemisahan kekuasaan yang tegas antara eksekutif, legislatif dan yudikatif yang biasa disebut dengan “Separation of Power Teory yang diilhami ajaran Trias Politika dari Montesquieu yang mengajarkan bahwa kekuasaan dalam suatu negara harus dipisahkan dalam 3(tiga) kekuasaan yaitu :
a. legislatief: kekuasaan yang membuat Undang-Undang
Kekuasaan legislatif berada pada parlemen yang disebut dengan  Konggres(congress)Konggres terdiri dari 2 kamar, yakni Senat dan House of Representatif. Anggota Senat(perwakilan negara bagian) perwakilan tiap tiap negara bagian masing-masing 2. jadi ada 100 senator. Sedangkan House of Representatif (DPR) ditentukan berdasarkan jumlah penduduk.
b.Eksekutif    : kekuasaan yang menjalankan Undang-Undang.
Kekuasaan eksekutif dipegang oleh Presiden yang dipilih oleh rakyat. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan. Presiden dan wapres dipilih melalui Pemilu, sehingga tidak bertanggung jawab pada Kongres.tetapi jika presiden dinyatakan melakukan kejahatan dan pelanggran berat(high crimmines and misdemeasnors),yaitu kegiatan melawan negara seperti penghianatan,korupsi besar ,dll maka presiden bisa dipecat (impeachment)


c.Yudikatif    : kekuasaan yang mengawasi jalannya UU dan menjatuhkan                               sanksi bagi      pelanggar UU.
        Kekuasaan yudikatif berada pada Mahkamah Agung (Supreme of Court) yang  bebas dan merdeka ,tidak bisa dipengaruhi oleh kekuasaan lainnya. Hal ini  dilakukan dalam rangka agar tercipta adanya check and balance sehingga tidak ada kekuasaan yang terlalu dominan.[1]
B.  Kondisi Demografi dan Potensi Income Negara
a.    Kondisi Demografi
Negara yang berpenduduk nomor tiga di dunia ini, terdiri dari 50 negara bagian. Luas daerahnya kurang lebih 9,4 juta km persegi. Kombinasi geografis dan demografiis mengakibatkan terjadinya variasi yang sangat besar antara daerah yang satu dengan dan daerah yang lain. Negara bagian Alaska misalnya merupakan daerah yang paling luas (590.000 mil persegi) tetapi berpenduduk yang terkecil jumlahnya, yaitu sekitar 406.000 orang. Sementara negara bagian Rhode Island merupakan yang terkecil namun berpenduduk terpadat di Amerika Serikat. Oleh sebab itu, pemerintah negara-negara bagian menghadapi kondisi yang sangat berbeda dan tentunya mempunyai persoalan yang berbeda pula dalam pengadaan sekolah sebagai tempat kegiatan pendidikan formal.[2]
Keberagaman Amerika berasal dari kenyataan bahwa negeri ini sangat luas dan memiliki berbagai jenis daratan, iklim dan manusia. Amerika serikat membentang sepanjang 2.575 km dari utara ke selatan dan 4.500 km dari timur ke barat. Hutan belantara di pegunungan pantai timur laut mendapat surah hujan lebih dari 250 cm setiap tahun. Sebaliknya, padang pasir dibarat daya  mendapat curah hujan kurang dari 13 cm setiap tahun. Hampir semua pengunjung dari negara manapun akan menemukan bagian-bagian Amerika Serikat yang mengingatkannya pada negaranya. Ada hutan-hutan cemara berbintik-bintik danau dan puncak-puncak gunung yang diselimuti salju. Ada padang-padang rumput dengan sungai-sungai kecil dan pohon-pohon, karang-karang laut yang terjal, daratan-daratan luas yang berumput, bentangan luas tanaman anggur pantai-pantai berpasir, serta sungai yang luas dan panjang menghiasi kekayaan alamnya.[3]
b.    Potensi Income Negara
Ekonomi Amerika mengikuti pola kapitalis dalam arti usaha bebas. Oleh karena itu, sektor swasta memainkan peran yang penting bagi pertumbuhan ekonomi Amerika. Pemerinatah terlibat dalam ekonomi negara tersebut pada batas tertentu dalam pengaturan dan pembinaan, sedangkan individu selalu dapat memilih untuk siapa mereka bekerja dan apa yang aka mereka beli. Di Amerika kebanyakan orang adalah konsumen sekaligus produsen , mereka juga pemilih yang memengaruhi keputusan pemerintah. Campuran antara konsumen, produsen dan pemerintah senantiasa berubah sehingga menghasilkan ekonomi yang dinamis. Di Amerika jumlah penyedia jasa lebih besar daripada penghasil barang pertanian ataupun barang pabrik.
Secara umum ada tiga jenis usaha: pertama, yang didirikan dan dikelola langsung oleh satu pemillik atau wiraswastawan. kedua, kongsi dengan dua orang atau lebih yanng berbagi risiko atau laba dalam sebuah usaha dan ketiga, perusahaan besar dengan para pemegang saham sebagai pemilik yang dapat membeli atau menjual sahamnya setiap saat di pasaraan bebas. Umumnya perusahaan besar Amerika menjangkau pasar internasional melalui ekspor-impor komoditi yang vital bagi kebutuhan masyarakat.
Ekspor selalu memegang peran penting  dalam berbagai sektor  kehidupanan ekonomi Amerika, terutama pertanian. Impor memiliki peran yang sedikit lebih kecil. Produk Amerika bergantung pada kondisi ekonomi global sehingga untuk menumbuhkan ekonominya, Amerika  perlu memperlakukan mitra usaha yang umunya negara sedang berkembang sebagai partner yang saling membutuhkan, bukan intervensi atau eksploitasi alam oleh kekuasaan ekonomi monopoli negara tertentu.[4]
C.    Filsafat pendidikan dan Orientasi Pendidikan
Karakteristik utama sistem pendidikan Amerika Serikat ialah sangat menonjol desentralisasi. Pemerintah federal, negara bagian, dan pemerintah memiliki aturan dan tanggung jawab administratif masing-masing yang sangat jelas. Ada ketentuan dan aturan pemerintah federal mengenai kelompok-kelompok minorasional dan orang-orang cacat. Amerika serikat tidak mempunyai sistem pendidikan yang terpusat atau yang berupa nasional. Namun demikian, bukan berarti bahwa pemerintah federal tidak memberikan arah dan pengaruhnya terhadap masalah-masalah pendidikan. Pemerintah federal ikut mengupayakan menghilangkan sistem sekolah yang memisahkan sekolah berdasarkan ras, khususnya antara anak-anak dari ras kulit hitam dan ras kulit putih, menyamakan alokasi pendanaan sekolah, menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan penyandang cacat.
Kebijakan utama mengenai pendidikan berada pada pemerintah negara bagian dan daerah. Terdapat 50 negara bagian dan 15,358 distrik, dan sebanyak itu local school board yang masing-masing mempunyai aturan dan sistem pendidikan. Tujuan sistem pendidikan Amerika secara umum dirumuskan  sebagai  berikut:
a.    Untuk mencapai kesatuan dalam kebinekaan
b.    Untuk mengembangkan cita-cita dan praktek demokrasi
c.    Untuk membantu pengembangan individu
d.    Untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat
e.    Untuk mempercepat kemajuan nasional.[5]
D.    Kebijakan di bidang pendidikan agama
Sistem pendidikan yang dianut di Amerika yaitu sistem sekuler diduga memberi dampak atas keadaan ini. Sekularisme yang memisahkan agama dan negara berwujud tidak diajarkannya mata pelajaran agama disekolah-sekolah negeri, dan tidak ada kegiatan keagamaan dalam sistem pendidikan formal. Kegiatan dan pendidikan keagamaan adalah urusan pribadi masing-masing dan dilaksanakan melalui gereja-gereja dan tempat-tempat ibadah lainnya atau diselenggarakan oleh lembaga-lembaga swasta. Pada dasarnya tidak ada dana pemerintah untuk pendidikan keagamaan.[6]
Pemerintah pusat dan daerah di Amerika Serikat tidak mencampuri urusan pendidikan keagamaan dari masing-masing organisasi gereja, karena masalah agama bukan urusan pemerintah, melainkan urusan pribadi rakyat Amerika. Antara agama dan negara benar-benar dipisahkan. Warga negara Amerika diberi kebebasan memeluk agama yang dipilihnya.[7]
E.      Kebijakan di bidang manajemen pendidikan formal
1.    Pendidikan dasar
Pendidikan dasar di Amerika Serikat berjenjang dari Kindergarten hingga Fithh grade (Kelas 5), tetapi terkadang juga berjenjang hingga Fourth grade (kelas 4), Sixth grade (kelas 6) atau eighth grade (kelas 8) tergantung sisitem kurikulum pada school district tersebut. Kurikulum pembelajaran dipilih oleh school district mengacu pada standar pembelajaran di Negara bagian tersebut. Standar pembelajaran adalah tujuan yang harus dicapai oleh School district yang harus mengacu pada AYP (Adequate yearly program).
Suasana pembelajaran pada sekolah dasar di Amerika Serikat berbeda dengan pembelajaran pada sekolah di Indonesia. Satu kelas terdiri dari dua puluh higga tiga puluh siswa. Guru Sekolah dasar di Amerika Serikat dibekali pendidikan lanjutan mengenai perkembangan congnitive and psychological development. Guru-guru di Amerika Serikat telah menyelesaikan pendidikan lanjutan Sarjana dan atau Pasca Sarjana (Bachelors and/or Masters degree) dalam bidang Early Childhood and Elementary Education.

2.      Pendidikan Menengah
Jenjang pendidikan menengah di Amerika Serikat dibagi menjadi dua tahap (middle school/ junior high) mulai pada jenjang sixth, seventh, eighth and ninth grade (kelas 6, 7, 8, 9). Jenjang pendidikan pada middle school/ junior high (grade/kelas)  di tentukan oleh faktor demografi seperti jumlah usia siswa sekolah menegah. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan populasi siswa sekolah yang stabil.  Pada jenjang ini, siswa diberikan kebebasan untuk memilih mata pelajaran yang dikehendaki dan menggunakan system kelas berpindah (moving class).
Senior High(kelas 9,10,11,12)  adalah jenjang lanjutan setelah middle school/ junior high, biasanya Jenjang ini dimulai dari ninth grade (freshman), tenth grade(sophomores), eleventh grade(Juniors), twelfth grade(seniors). Perlu diketahui bahwa jenjang middle school/Junior high dan Senior high berbeda-beda di setiap Negara bagian, mengacu pada demografi usia siswa di Negara bagian tersebut.
Pendidikan menengah memiliki struktur kurikulum yang berbeda dengan di Indonesia. Pada jenjang ini, siswa diwajibkan mengabil sejumalah mata pelajaran wajib (mandatory subjects) dan memilihi mata pelajaran pilihan (electives).
Mata pelajaran wajib (mandatory subjects) meiliputi :
a.       Science (Ilmu pengetahuan alam) meliputi Biologi, Kimia dan Fisika
b.      Mathematics (Matematika) meliputi aljabar, geometri, pre-calculus dan statistika
c.       English (pelajaran bahasa inggris) meliputi sastra, humaniora, mengarang dan verbal(praktek)
d.      Physical education (Olahraga)
Mata pelajaran pilihan (electives) meliputi:
a.       Atletics  meliputi cross country, football, basketball, track and field, swimming, tennis, gymnastics, waterpolo, soccer, softball, wrestling, cheerleading, volleyball, lacrosse, ice hockey, fieldhockey, crew, boxing, skiing/snowboarding, golf, mountain biking, marching band
b.      Career and Technical Education meliputi agriculture/agriscience, Business/Marketing, Family and Consumer Science, Health occipations
c.       Computer word processing meliputi programing and design
d.      Foreign langguages meliputi bahasa Spanyol dan Perancis (umum) Bahasa Cina, Latin, Yunani, Jerman, itali dan Jepang (tidak umum)
e.       Performing Arts/Visual Arts meliputi, paduan suara, band, orchestra, drama, seni rupa, fotografi, ceramics dan dance
f.       Publishing meliputi Journalisme/ Koran siswa, buku tahunan dan majala siswa. 
F.     Dinamika dalam pengembangan Kurikulum
Di Amerika Serikat tidak ada kurikulum nasional yang resmi. Bagian pendidikan negara bagian menggariskan kurikulum dengan tingkat variasi yang cukup besar dan memberikan peluang kepada daerah setempat untuk menampung kekhususan lokal dan perbedaan individu. Disamping itu para ahli mata pelajaran, profesor bidang studi tertentu, penyusun buku teks pelajaran dan organisasi guru-guru ikut mendorong ke arah penyeragaman kurikulum secara nasional.
Pada awalnya sekolah-sekolah di Amerika sangat dipengaruhi oleh agama dan sangat terfokus pada ketrampilan dasar tulis baca. Pada akhir abad ke-19, muncul tuntutan untuk mengubah kurikulum dan metode mengajar dengan mengarahkan perhatian pada kebutuhan-kebutuhan murid yang berbeda-beda (intelektual, sosial, fisik dan emosional). Dengan demikian muncul muncul inovasi-inovasi baru seperti perluasan kurikulum terintegrasi, metode mengajar yang berpusat pada murid, pengajaran atas dasar kemampuan dan minat individu dan sekolah alternatif.
Kemajuan IPTEK menjadi dorongan untuk inovasi-inovasi  baru terutama dalam metode pengajaran dan mata pelajaran baru seperti studi etnis, pendidikan lingkungan, pendidikan seks dan lain sebagainnya.[8]
G.    Pengembangan  pendidik dan tenaga kependidikan
1.    Dosen perguruan tinggi
a.    Kualifikasi  dan pengangkatan
Kualifikasi Doktor (S-3) merupakan prasyarat untuk menjadi dosen pada perguruan tinggi Amerika Serikat, dan pengecualian hanya dilakukan bagi orang-orang di bidang seni, dan pribadi-pribadi yang memiliki profesi luar biasa.
Pengangkatan dosen baru, perpanjangan dan pengakhiran kontrak dan kenaikan pangkat biasanya didasarkan atas rekomendasi dosen tetap jurusan. Keputusan atau rekomendasi ini biasanya diriview oleh tim khusus di fakultas dan selanjutnya diriview lagi oleh tim tingkat universitas.
Pada pengangkatan pertama, pangkat seorang dosen ditetapkan berdasarkan kualifikasi pendidikan, pengalaman, reputasi mengajar, penelitian dan publikasi.[9]
b.    Kepangkatan
Pangkat dosen perguruan tinggi Amerika Serikat yang sering dipakai adalah:
a)    Lecturer: biasanya adalah dosen tidak tetap yang ditunjuk mengajar dalam disiplin ilmu tertentu dalam semester tertentu.
b)   Adjunct Professor: biasanya diberikan kepada dosen tidak tetap seperti dosen tamu.
c)    Instructor merupakan pangkat awal baik bagi dosen tetap maupun yang dalam jalur menjadi dosen tetap yang bukan berkualifikasi Doktor atau dosen kontrak yang bukan doktor.
d)   Assistant Professor: seseorang yang berkualifikasi Doktor namun belum berpengalaman.
e)    Associate Professor: setelah bertugas selama 5-7 tahun dan setelah persyaratan terpenuhi.
f)    Professor: pangkat akademik tertinggi yang diberikan kepada seseorang yang mengajar, keahlian dan sumbagannya cukup signifikan terhadap pengembangan institusi dan ilmu pengetahuannya.
g)   Professor Emeritus: pangkat kehormatan yang diberikan kepada seseorang karena pelayanannya yang luar biasa dan lama kepada institusi.
2.    Guru pendidikan dasar dan menengah
Pengangkatan guru merupakan pemerintah negara dan masing-masing negara bagian mempunyai ketentuan sendiri mengenai persyaratan untuk memperoleh sertifikat mengajar. Semua negara bagian mempersyaratkan diploma sarjana Muda bagi seorang guru dalam bidang studi tertentu.[10]
H.    Pembiayaan Pendidikan.
Sumber keuangan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah pemerintah terutama berasal dari daerah kabupaten dan sumber-sumber lokal lainya yang sebagian berasal dari pajak bumi dan pajak-pajak negara bagian.  Alokasi dari negara-negara bagian akhir-akhir ini meningkat, dari National Ceter For Edtucation Statistics, U.S Departement of Education yang dimuat dalam The World Almanac 2000 and Book Facts tercatat besarnya anggaran yang tersedia untuk pendidikan dasar dan menengah pemerintah, termasuk TK adalah US$ 96,881 juta tahun 1980. Dan pada tahun 1997 meningkat sebesar 315%.
Anggaran pemerintah federal untuk pendidikan tinggi juga meningkat, terutama bagi pendidikan kejuruan teknik dan pendidikan bagi orang-orang yang kembali ke kampus untuk belajar. Kontribusi pemerintah federal kepada pendidikan tinggi, baik negeri maupun swasta kurang lebih 13,7%, pemerintah negara bagian menyumbang 1/3 dari keseluruhan biaya dan dari sumber lain kurag lebih 50%.
Pada umumnya beban biaya pendidikan yang diperuntukan bagi mahasiswa negeri lebih berat dibanding beban biaya untuk mahasiswa swasta, kurang lebih 2:1 dan biaya itu naik kira-kira 10% setiap tahunnya. Diperkirakan 50% dari mahasiswa yang masuk perguruan tinggi memperoleh bantuan keuangan dalam bentuk beasiswa , penghapusan sebagian atau seuruh pembiayaan sekolah atau pemberian pinjaman berjangka panjang dengan bunga rendah.[11]






















PENUTUP
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa karakteristik utama sistem pendidikan Amerika Serikat ialah sangat menonjol desentralisasi. Pemerintah federal, negara bagian, dan pemerintah memiliki aturan dan tanggung jawab administratif masing-masing yang sangat jelas.  Ada ketentuan dan aturan pemerintah federal mengenai kelompok-kelompok minorasional dan orang-orang cacat. Amerika serikat tidak mempunyai sistem pendidikan yang terpusat atau yang berupa nasional. Namun demikian, bukan berarti bahwa pemerintah federal tidak memberikan arah dan pengaruhnya terhadap masalah-masalah pendidikan. Pemerintah federal ikut mengupayakan menghilangkan sistem sekolah yang memisahkan sekolah berdasarkan ras, khususnya antara anak-anak dari ras kulit hitam dan ras kulit putih, menyamakan alokasi pendanaan sekolah, menyediakan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan penyandang cacat.












DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 1986.  Ilmu Perbandingan Pendidika.  Cet-1. Jakarta: Golden Terayon        Press.
Rachman Assegaf,Abd. 2003. Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa            Perbandingan di Negara-Negara Islam dan Barat. Yogyakarta: Gama Media.
Syah Nur,Agustiar. 2001. Pebandingan Sistem Pendidikan 15 Negara. Bandung:   Lubuk Agung.




[2] Agustiar Syah Nur, Pebandingan Sistem Pendidikan 15 Negara, (Bandung: Lubuk Agung, 2001), hlm. 13-14.
[3] Abd Rachman Assegaf, Internasionalisasi Pendidikan: Sketsa Perbandingan di Negara-Negara Islam dan Barat, (Yogyakarta: Gama Media, 2003), hlm. 220.
[4] Ibid., hlm.225-228.
[5] Agustiar Syah Nur, Op, Cit., hlm.14-15.
[6] Ibid, hlm. 33
[7] Arifin, Ilmu Perbandingan Pendidikan, Cet-1,(Jakarta: Golden Terayon Press, 1986), hlm. 76
[8] Agustiar Syah Nur, Op, Cit., hlm. 26-27.
[9] Ibid. Hlm.23-24
[10] Ibid., hlm. 25-26.
[11] Ibid, hlm. 25-26.

0 komentar

Posting Komentar